Iseng-iseng Tes DNA, Sejoli Ini Syok Saat Hasilnya Keluar, Padahal Sudah Berhubungan Badan
Enam tahun pacaran selalu dibilang mirip, pasangan kekasih ini syok saat melihat hasil tes DNA.
TRIBUNPEKANBARU.COM -- Enam tahun pacaran selalu dibilang mirip, pasangan kekasih ini syok saat melihat hasil tes DNA.
Siapa sangka, ternyata mereka adalah saudara kandung.
Melansir dari Mirror.co.uk via TribunStyle.com pada Sabtu (10/9/2022), cerita ini ditulis seorang wanita melalui sebuah postingan di forum Reddit "ofmychest".
Wanita yang tak diketahui identitasnya itu menuliskan pengalamannya memacari sang kakak kandung selama 6 tahun.
"Saya baru tahu bahwa saya telah berkencan dengan saudara kandung saya selama 6 tahun." ujarnya.
Wanita 30 tahun itu lantas menceritakan bagaimana awal mula bisa berpacaran dengan kakak laki-lakinya yang berusia dua tahun lebih tua darinya.
Sama-sama diadopsi sejak kecil, pasangan adik dan kakak ini dirawat orang tua asuh yang berbeda.
Keduanya baru menyadari bahwa mereka adalah anak adopsi saat duduk di bangku sekolah menengah.
Persamaan itu lantas membuat keduanya merasa cocok hingga akhirnya memutuskan untuk berpacaran.
"Kami telah melakukan segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh pasangan yang telah bersama selama 6 tahun.
Kami telah mengatakan bahwa kami saling mencintai, kami telah berhubungan seks, kami telah merayakan hari jadi, kami telah bertemu dengan keluarga masing-masing," tuturnya.
Kendati sudah merasa cocok satu sama lain, keduanya sepakat untuk tidak memiliki anak.
Kini, keputusan tersebut sagat tepat setelah mengetahui hasil tes DNA bahwa mereka adalah saudara kandung.
Adapun, tes DNA sendiri mereka lakukan atas dasar iseng-iseng saja.
Keduanya hanya ingin mengetahui silsilah keturunannya.
Namun, fakta tak terduga justru terkuak dari hasil tes DNA tersebut.
Ya, keduanya dinyatakan sebagai saudara kandung.
Dari situ, wanita tersebut lantas teringat akan komentar orang-orang soal hubungannya dengan sang kakak selama 6 tahun pacaran.
Orang-orang terus menyebut keduanya mirip.
"Kami selalu mendapatkan komentar 'kalian terlihat sangat mirip' atau 'dia adalah versi laki-lakimu.' Jauh sebelum tes ini, kami selalu dibandingkan.
Kami selalu hanya menertawakannya, tetapi saya menghabiskan pagi itu dengan melihat foto-foto kami bersama dan menyadari bahwa kami benar-benar mirip," paparnya.
Setelah mengetahui fakta tersebut, keduanya pun dilanda syok berat.
Kendati demikian, keduanya akhirnya bisa menerima kenyataan tersebut.
Apa itu Tes DNA?
Tes DNA adalah istilah kesehatan untuk mengetahui tes pada sampel kromosom, gen, dan protein untuk mengetahui perubahan dan kelainan dari komposisi gen seseorang.
Prosedur ini juga dikenal sebagai tes genetika. Salah satu contoh yang umum adalah tes genetik molekular untuk mendeteksi mutasi pada untai DNA pendek atau DNA tunggal.
Contoh lainnya adalah tes genetik kromosom, yaitu kromosom atau untai DNA yang panjang untuk menemukan penyebab kelainan genetik.
Tes ini bersifat tidak wajib dan akan dilakukan di laboratorium. Hasil tes DNA akan dianalisis oleh spesialis genetika.
Siapa yang Perlu Menjalani Tes DNA dan Hasil yang Diharapkan
Tidak semua orang akan memerlukan tes DNA. Tes ini akan mutasi genetik pasien, sehingga hasilnya juga akan berpengaruh pada anggota keluarga pasien, yang kemungkinan memiliki komposisi genetik yang sama.
Keluarga yang lebih rentan menderita penyakit tertentu sebaiknya menjalani tes DNA. Hasilnya akan sangat penting untuk menentukan anggota keluarga yang berisiko terkena penyakit dan membantu mereka mengubah gaya hidupnya. Orang yang mungkin memiliki penyakit bawaan dan berasal dari etnis tertentu yang lebih berisiko terkena penyakit tertentu juga dapat menjalani tes DNA.
Pada beberapa kasus, dokter yang kesulitan mengatasi gangguan kesehatan tertentu dapat menyarankan pasiennya untuk menjalani tes DNA. Dengan begitu, dokter dapat membuat rencana pengobatan yang efektif.
Wanita yang mengandung janin yang berisiko terkena penyakit tertentu juga harus menjalani tes DNA untuk mengetahui penyakit yang dapat mengganggu perkembangan bayi.
Hasil yang positif dapat memastikan diagnosis dokter atau resiko pasien terkena penyakit bawaan. Ini juga berarti pasien memang memiliki mutasi DNA. Namun, tes DNA tidak dapat mengetahui tingkat keparahan penyakit atau prognosisnya.
Sedangkan hasil yang negatif menunjukkan bahwa tidak ada mutasi atau perubahan pada sampel DNA, untai DNA, atau protein yang diuji. Ini berarti bahwa suatu penyakit tertentu (memiliki penyakit menular), meresahkan, atau menderita penyakit tertentu.
Pada beberapa kasus, tes DNA dapat memberikan hasil yang tidak jelas dan ambigu, di mana perubahan DNA tidak berkaitan dengan penyakit tertentu. Bila hal ini terjadi, pasien biasanya perlu menjalani tes tambahan untuk mendapatkan hasil yang jelas.
Cara Kerja Tes DNA
Tes DNA biasanya diawali dengan mengambil salah satu atau kombinasi dari sampel biologi berikut:
Darah yang diambil dengan jarum suntik dari pembuluh darah atau menusuk mata bayi
Air ketuban dari rahim wanita hamil
Jaringan dari bagian atau organ tubuh tertentu
Sampel ulas (sampel swab) dari bagian dalam pipi
Sampel lain, seperti rambut, kulit, atau cairan tubuh
Risiko Komplikasi dan Risiko Tes DNA
Walaupun dapat sangat bermanfaat, namun tes DNA juga memiliki resiko dan komplikasi tertentu.
Salah satunya adalah efek psikologis. Jika kita mengetahui bahwa kita atau orang terdekat kita dapat menderita penyakit yang mematikan atau berbahaya, kemungkinan kita akan merasa sedih atau depresi . Maka dari itu, pasien yang menjalani tes DNA sebaiknya menggunakan konselor genetik, yang dapat memandu mereka selama proses tes. Konselor genetika dapat menjawab semua pertanyaan pasien serta memberi saran tentang cara menghadapi hasil tes.
Tes DNA juga tidak dapat memberikan informasi lengkap tentang penyakit yang membahayakan menyerang pasien. Hasil tes ini dapat membantu mencegah dan menangani penyakit, namun tidak dapat memprediksi bagaimana atau kapan penyakit akan muncul serta tingkat keparahannya.
Tes DNA juga dapat digunakan oleh perusahaan atau asuransi untuk mendiskriminasi orang yang berisiko terkena penyakit tertentu, sehingga orang tersebut tidak diberi tunjangan kesehatan.
Selain itu, tes DNA dapat sangat merugikan keuangan, karena harganya mulai dari ratusan hingga dolar. Beberapa tes DNA mungkin dapat ditanggung oleh asuransi, namun tes lainnya harus dibayar oleh pasien.
https://bangka.tribunnews.com/2022/09/11/6-tahun-pacaran-selalu-disebut-mirip-iseng-tes-dna-hasilnya-bikin-syok-ternyata-saudara-kandung?page=all.