Berita Pelalawan
Wabah PMK di Pelalawan, 35 Ekor Sapi Masih Terinfeksi, Disbunak Gesa Vaksinasi
Wabah PMK di Pelalawan hingga pertengahan Oktober ini masih fluktuatif. Saat ini tersisa ada 35 sapi yang masih positif virus PMK di Pelalawan
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Wabah PMK di Pelalawan hingga pertengahan Oktober ini masih fluktuatif.
Jumlah ternak yang terinfeksi Wabah PMK di Pelalawan terus bertambah, seiring dengan tingginya tingkat kesembuhan kasus lama.
Penambahan ternak sapi yang terserang Wabah PMK di Pelalawan hampir 30 ekor setiap pekannya, tetapi kesembuhan sapi lama yang terinfeksi juga hampir setara dalam kurun waktu yang sama.
Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Pelalawan terus mengupayakan pengendalian Wabah PMK di Pelalawan di kalangan peternak melalui tim kesehatan hewan yang ada di 12 kecamatan.
"Sekarang tersisa ada 35 sapi yang masih positif virus PMK di Pelalawan. Saat ini dalam proses penanganan di lapangan," ungkap Kepala Disbunak Pelalawan, Akhtar SE melalui Kepala Bidang Peternakan Drh Yopan Rakhmatullah kepada Tribunpekanbaru.com Rabu (19/10/2022).
Dari hasil pendataan terakhir ke seluruh kecamatan, sampai saat ini sudah 466 sapi di Pelalawan yang terinfeksi PMK sejak kasus pertama ditemukan tiga bulan lalu.
Jumlah itu meningkat terus setiap minggu dan total sudah 62 peternak yang terdampak virus ini.
Sebanyak 425 ekor diantaranya telah dinyatakan sembuh dan sehat kembali usai mendapat penanganan intensif dari tim disbunak dan masyarakat peternak.
Sedangkan sapi yang mati masih tetap 2 ekor dan dipotong paksa bertahan di angka 4 ekor.
Disbunak menilai, sapi yang terinfeksi PMK sebagian besar berasal dari luar daerah yang masuk ke Pelalawan.
Distributor membawa ternaknya yang diduga tidak sehat ketika petugas lengah dan sebagian memilih akses jalan yang tersembunyi dari pantauan Disbunak.
Sehingga ketika sapi-sapi digabung dengan sapi yang sehat, alhasil virus PMK menyebar dan angka positif terus bertambah.
"Dari awal kita mengimbau agar sama-sama mengawasi sapi dari luar. Masyarakat peternak dan tim harus proaktif menjaganya.
Agar penyebaran virus PMK bisa ditekan dan dikendalikan," papar Drh Yopan.
Disbunak, kata Yopan, terus menggesa vaksinasi ternak sapi sebagai langkah pencegahan virus PMK menyebar lebih luas lagi.
Sampai saat ini, pihaknya telah menyuntikkan 6.280 dosis vaksin PMK di 10 kecamatan, baik dosis pertama maupun booster.
Untuk dosis pertama sudah mencapai 3.295 dosis dan booster 2.985 dosis.
Semua sapi yang disuntik vaksin PMK dosis pertama dan kedua merupakan ternak yang sehat.
Agar membentuk imun atau daya tahan tubuh yang kuat, sehingga kebal dengan virus mematikan itu.
"Sapi yang terinfeksi PMK dan dinyatakan sehat atau sembuh, sudah punya imun yang luar. Jadi untuk saat ini yang divaksin itu sapi yang belum pernah terserang PMK," bebernya.
( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )
