Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Puluhan Ikan Ditemukan Mati di Sungai Kerinci, DLH dan Dinas Perikanan Turun Selidiki Penyebabnya

Puluhan ekor ikan ditemukan mati di Sungai Kerinci Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan

Penulis: johanes | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung
Puluhan ekor ikan ditemukan mati di Sungai Kerinci Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau pada Rabu (5/11/2025). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Perikanan (Diskan) melakukan penyelidikan. 
Ringkasan Berita:
  • Puluhan ekor ikan ditemukan mati di Sungai Kerinci Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.
  • Bupati Pelalawan H Zukri bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan pejabat lain berinisiatif turun ke lokasi memantau ikan mati.
  • Tim dari PPLHD mengambil sampel air di beberapa titik dengan menyusuri Sungai Kerinci di sepanjang fenomena ikan mati.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN- Puluhan ekor ikan ditemukan mati di Sungai Kerinci Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau pada Rabu (5/11/2025). 

Ikan didapati mendadak mati itu di tepi Sungai Kerinci yang tidak jauh dari jembatan kembar Jalan Sultan Syarif Kasim. Puluhan ikan berbagai jenis itu mengambang ke permukaan air dan tampak jelas. Setelah informasi itu menyebar, Bupati Pelalawan H Zukri bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan pejabat lain berinisiatif turun ke lokasi memantau ikan mati.

"Tim sudah kita turunkan tadi ke lokasi untuk mengecek dan mengambil sampel air," papar Kepala DLH Pelalawan, Eko Novitra kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (5/11/2025). 

Eko menerangkan, belum diketahui pasti penyebab kematian puluhan ikan tersebut. Ada beberapa dugaan yang muncul diantaranya adanya aktivitas meracun ikan yang dilakukan oleh oknum-oknum nelayan dengan cara ilegal. Bisa juga akibat pencemaran yang terjadi dari hulu sungai. Serta aktivitas lainnya yang dapat menimbulkan kematian biota air di Sungai Kerinci

Namun saat dihubungkan dengan aktivitas normalisasi Sungai Kerinci yang sedang berjalan dan dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pelalawan, Eko Novitra menampik hal itu. Padahal sudah hampir tiga pekan alat berat jenis eskavator amphibi telah bekerja membersihkan dan mengeruk badan sungai agar lebih dalam. Pengerukan ini mendukung program pengendalian banjir di Kota Pangkalan Kerinci. 

"Bukan, kecil kemungkinannya disebabkan aktivitas pencucian Sungai Kerinci. Kemungkinan besar ada yang meracun atau tercemar," tutur Eko Novitra. 

Tim Ambil Sampel Air

Tim dari Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) telah mengambil sampel air di beberapa titik dengan menyusuri Sungai Kerinci di sepanjang fenomena ikan mati. Sampel akan diperiksa ke laboratorium untuk mengetahui kandungan yang ada dalam menguak misteri kematian puluhan ekor ikan. 

Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Pelalawan, Syahrul Syarif membenarkan timnya telah turun ke Sungai Kerinci untuk menyelidiki fenomena kemarin ikan tersebut. Sampel ikan telah diambil untuk kepentingan pemeriksaan di laboratorium. 

"Ada empat sampai lima ekor ikan yang diambil dari tiga jenis yang berbeda sebagai sampel," kata Syahrul. 

Ia mengungkapkan, sampel ikan langsung di bawa ke laboratorium Universitas Riau (UNRI) di Kota Pekanbaru. Pihaknya ingin mengetahui penyebab ikan mati melalui pemeriksaan lab. Biasanya ikan mati disebabkan beberapa hal diantaranya kekurangan oksigen, penyebaran penyakit tertentu, pencemaran air, hingga aktivitas meracun ikan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Kita masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium keluar," tandas mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ini. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved