Dokter Spesialis Anak: Waspada Jumlah Urin Jadi Gejala Gangguan Ginjal Akut pada Anak
Hingga kini, penyebab gangguan ginjal akut belum diketahui, dan bersifat progresif dan cepat sekali penurunannya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Gangguan ginjal akut pada anak mulai membuat para orangtua resah.
Ditambah, ratusan anak di Indonesia telah merenggang nyawa oleh penyakit tersebut.
Secara umum, kasus gangguan ginjal akut sebenarnya dapat dikenali.
Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis anak RSU Tangsel, Vollico Nenni, saat ditemui di lokasi, Jumat (21/10/2022).
"Gejala yang mudah diketahui dan patut diwaspadai adalah jumlah urin anak yang berkurang, atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali dalam 24 jam,” ujarnya.
“Jadi kalau ada tanda tersebut, segera datang ke pelayanan medis terdekat untuk segera diperiksa," imbuhnya.
Hingga kini, penyebab gangguan ginjal akut belum diketahui, dan bersifat progresif dan cepat sekali penurunannya.
Nenni menjelaskan, dari beberapa kasus gangguan ginjal akut diketahui lewat gejala awal seperti muntah, diare hingga demam.
"Jadi tidak langsung kekurangan urin. Ada gejala awalnya. Memang, kalau diare memang bisa menyebabkan dehidrasi, dan dehidrasi ini bisa menambah beban berat pada kondisi ginjal, dan bisa menyebkan resiko gangguan ginjal,” ucapnya.
“Tapi dengan adanya dua kandungan zat tersebut (dietilen glikol, etilen glikol) ternyata saat diteliti juga menyebabkan gangguan pada ginjal, sehingga makin berat beban ginjal tersebut," katanya.
Lebih lanjut, bagi yang awam, ia pun meminta agar orang tua mengawasi jumlah urin yang keluar dari anak.
"Kalau bayi harus empat atau enam kali sehari. Yang usia lima tahun, delapan atau 10 kali,” ujarnya.
“Kalau orangtua melihat urin sang anak berkurang atau tidak ada sama sekali dalam 24 jam, harus segera diperiksa,” imbuhnya.
“Namun, orangtua juga harus tahu, kalau anak sakit, harus cukup minumnya, jangan sampai dehidrasi," tandasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pengawasan terhadap industri obat terus diperketat menyusul kasus gangguan ginjal akut pada anak di Indonesia.
