Denial Bahasa Gaul dan Percintaan Artinya Apa? Apa Ciri-ciri Orang Denial?
Denial sering terjadi di kalangan anak muda, lantas denial Bahasa Gaul dan percintaan artinya apa serta apa ciri-ciri orang denial ?
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Saat orang terdekat Tribunners meninggal, Tribunners mungkin akan berkata, “Andai saja saya sempat menemuinya pada waktu itu,” dan hal-hal serupa lainnya.
Meskipun terasa menyakitkan, tetapi tahap menawar dapat membantu Tribunners unyuk menunda datangnya rasa sakit, sedih, dan bingung yang bermunculan.
4. Depresi (Depression)
Selama beberapa tahap awal, akan sangat wajar apabila Tribunners berusaha untuk melawan semua emosi negatif. Meski begitu, emosi negatif tersebut pada akhirnya akan tetap muncul.
Tribunners bisa saja merasa putus asa lalu berkata, “Apa jadinya hidup saya bila tidak ada dia?” atau “Saya tidak tahu harus bagaima lagi.”
Depresi merupakan tahap yang sangat sulit karena semua hal negatif seakan terkumpul pada tahapan ini, tetapi tahap ini juga bisa membantu Tribunners untuk menghadapi kesedihan dengan cara yang baik.
Apabila Tribunners merasa kesulitan dalam menghadapiya, cobalah untuk meminta bantuan kepada seorang yang ahli atau psikolog.
5. Penerimaan (Acceptance)
Penerimaan tidak selalu berarti bahagia atau Tribunners telah melupakan dan move on dengan sepenuhnya.
Pada tahap penerimaan ini, Tribunners mulai menerima bahwa hal buruk memang telah terjadi dan mulai untuk memahami arti dari permasalahan tersebut bagi hidup.
Tribunners juga bisa jadi merasa berbeda karena telah melewati perubahan dalam hidup yang cukup besar.
Misalnya, pasca kehilangan pekerjaan, seseorang mungkin akna berkata, “Kalau begitu, saya akan mencari pekerjaan baru atau mulai untuk membangun usaha.”
Walau tidak mudah, penerimaan ini menandakan bahwa Tribunners mulai percaya bahwa ada banyak hal yang lebih baik di luar sana.
Teori lima tahap kesedihan memanglah tidak dapat diterapkan kepada semua orang.
Teori ini masih terlalu sederhana untuk memberikan gambaran mengenai kepribadian manusia yang rumit.
Meski demikian, Tribunners bisa mempelajari banyak hal baik di dalamnya ketika menghadapi kesedihan.
Hadapi tiap-tiap tahapan dengan perlahan dan beristirahatlah sejenak ketika semuanya membuat Tribunners merasa lelah.
Pada akhirnya, Tribunners akan berkembang menjadi seseorang yang jauh lebih tangguh karena telah berhasil menghadapi masa-masa sulit.
Cara Jitu Untuk Mengatasi Rasa Sedih
Merasa sedih merupakan hal yang wajar, tetapi tidak baik juga apabila dibiarkan hingga terlalu berlarut-larut.
Berikut adalah beberapa cara yang baik dan sehat untuk mengusir kesedihan :
1. Akui bahwa Tribunners sedang merasa sedih
Biasanya kita sering memasang senyum palsu serta berpura-pura kuat supaya tidak terlihat cengeng di hadapan orang lain. Tidak sedikit pula yang secara terang-terangan menyangkal atau tidak mau mengakui bahwa mereka sedang merasa sedih.
Padahal, penyangkalan atau denial justru akan berbalik menjadi hal yang merugikan bagi kesehatan fisik dan mental Tribunners.
Bayangkan apabila seluruh kesedihan yang dipendam lambat laun akan menumpuk menjadi satu seperti “bom waktu” yang bisa meledak kapan saja.
Tak hanya menghancurkan diri sendiri, tetapi pada akhirnya juga akan menghancurkan orang lain yang berada di sekitar Tribunners.
Nah maka dari itu, cobalah untuk mengakui bahwa Tribunners memang sedang bersedih. Ingatlah bahwa kesedihan merupakan emosi dan reaksi normal bagi tiap-tiap manusia.
Jadi, tidak ada yang salah apabila Tribunners merasakan emosi ini. Jika perlu cobalah untuk meluapkan kesedihan Tribunners dengan cara menangis. Menangis dapat membantu Tribunners untuk merasa lega.
2. Renungkan permasalahan yang membuat Tribunners bersedih
Setelah kondisi Tribunners cukup membaik, renungkan kembali mengenai kesedihan yang Tribunners rasakan.
Tanyakanlah kepada diri sendiri, hal apa yang sebenarnya membuat Tribunners merasa sakit dan sedih? Apakah emosi tersebut muncul perihal kehilangan atau peristiwa yang tidak menyenangkan?
Merenungkan serta memahami emosi yang Tribunners rasakan dapat membantu Tribunners untuk melawan rasa sedih. Walau begitu, jangan sampai menghakimi diri Tribunners sendiri, ya.
Ingatlah bahwa tiap-tiap kesedihan adalah bagian dari kehidupan dan selalu ada pembelajaran dari tiap-tiap situasi yang telah Tribunners alami.
3. Beri waktu
Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas orang dapat pulih kembali dari kesedihan mereka sendiri seiring dengan berjalannya waktu. Lamanya waktu yang diperlukan tentu saja berbeda-beda pada tiap-tiap orang.
Mungkin Tribunners memerlukan waktu seharian, seminggu, atau bahkan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk bisa menerima kegagalan, rasa putus asa, dan lain sebagainya. Jadi, ayo nikmati semua proses penyembuhannya.
4. Bercerita ke orang yang dipercaya
Jangan biarkan Tribunners terus-menerus terperangkap di dalam rasa sedih. Tidak ada salahnya untuk beralih mencari orang yang Tribunners percaya untuk sekadar mengurangi beban di hati sekaligus mencari sudut pandang lain atas masalah yang sedang Tribunners alami.
Tribunners bisa berbagi segala keluh kesah kehidupan dengan orang tua, teman, pasangan, atau sahabat terdekat.
Orang-orang yang peduli dengan Tribunners akan melakukan usaha dengan sekuat tenaga untuk menghibur serta mengalihkan pikiran Tribunners dari rasa yang sedang Tribunners alami. Jadi, janganlah merasa ragu dan sungkan untuk meminta bantuan ke orang-orang terdekat..
5. Jauhi berbagai hal yang dapat memicu rasa sedih
Apabila Tribunners menyadari bahwa ada beberapa benda atau tempat yang mempunyai potensi untuk membuat Tribunners sedih, alangkah baiknya apabila Tribunners menghindari hal tersebut.
Menghindari hal-hal tersebut bukanlah hal yang mudah memang. Walau demikian, Tribunners tetap harus berusaha semaksimal mungkin supaya Tribunners tidak berurusan dengan hal-hal yang dapa membuat Tribunners kembali merasa sedih.
Apabila Tribunners terus-menerus merasa dihantui dengan berbagai hal yang dapat memancing kesedihan, Tribunners tentu tidak akan pernah merasa bebas.
Kuncinya adalah; cobalah untuk mengalihkan perhatian dan pikiran Tribunners kepada hal-hal lain seperti menyibukkan diri, sehingga Tribunners tidak mempunyai kesempatan untuk memikirkan hal-hal yang membuat Tribunners merasa sedih.
6. Coba kegiatan baru
Boleh untuk merasakan sedih, tetapi jangan lupa untuk tetap membahagiakan diri Tribunners sendiri. Cobalah untuk menyibukkan diri dengan mencoba melakukan semua kegiatan yang Tribunners sukai atau yang belum bisa Tribunners lakukan sebelumnya.
Gunakanlah kesempatan ini untuk mencoba hal-hal yang baru yang bisa membantu Tribunners untuk melupakan rasa sedih.
Misalnya, Tribunners bisa pergi jalan-jalan ke destinasi wisata yang tidak pernah Tribunners kunjungi sebelumnya. Dengan begitu Tribunners bisa me-refresh kembali pikiran dan perasaan yang selama ini berantakan.
7. Mencoba menulis jurnal
Selain berkeluh kesah kepada orang-orang yang Tribunners percayai, Tribunners juga dapat mencurahkan seluruh isi hati serta perasaan Tribunners pada sebuah tulisan.
Tribunners bisa membuat sebuah jurnal atau catatan harian yang berisi perihal hal positif apa saja yang berhasil Tribunners lakukan serta terima pada tiap hari.
Bagi beberapa orang, menulis bisa menjadi sebuah terapi untuk mengolah emosi. Tribunners juga bisa membaca kembali tulisan Tribunners supaya memahami dengan lebih baik perihal kesedihan yang Tribunners rasakan.
Rasa Sedih Berbeda Dengan Depresi
Rasa sedih merupakan sebuah reaksi alami terhadap situasi yang menyebabkan rasa sakit atau yang tidak mengenakkan. Meski begitu, rasa sakit yang disebabkan oleh kesedihan pada umumnya dapat mereda seiring dengan berjalannya waktu.
Setelah Tribunners berhasil move on dari masalah tersebut, rasa sediha akan segera terganti dengan rasa lega dan kebahagiaan pada akhirnya.
Berbeda dengan depresi yang merupakan penyakit mental berjangka panjang. Depresi dapat memengaruhi cara Tribunners untuk merasa, berpikir, serta berperilaku sehingga menjadikan Tribunners terus menerus merasakan sedih.
Bahkan hal ini bisa terus berlangsung selama berminggu-minggu, atau lebih dari enam bulan secara berturut-turut.
Seseorang yang mengalami penyakit mental berupa depresi juga dapat mengalami perubahan pada selera makan, pola tidur, hingga mendapatkan kesulitan untuk berkonsentrasi serta mengambil keputusan.
Tak hanya itu saja, seseorang dengan kondisi ini juga lebih cenderung menutup diri serta menghindari sosialisasi dengan kerabat dekat, pasangan, atau bahkan keluarganya.
Orang dengan penyakit depresi biasanya juga menjadi kehilangan minat pada hal-hal yang dulu sangat disukainya. Depresi dapat membuat seseorang selalu merasa dihantui dengan penuh perasaan bersalah, putus asa, dan tidak berdaya.
Dalam tahapan yang parah, depresi juga mampu membuat penderitanya mempunyai keinginan untuk melukai dirinya sendiri atau bahkan melakukan bunuh diri.
Atasi Rasa Sedih Dengan Konsultasi Ke Psikolog
Telah mencoba berbagai macam cara tetapi rasa sedih tak juga kunjung hilang? Janganlah ragu untuk berkonsultasi ke ahli atau psikolog terdekat.
Kebanyakan orang akan menganggap bahwa orang yang berkunjung ke psikolog adalah orang yang memiliki sakit mental. Padahal, tidak selalu begitu. Siapapun diperbolehkan untuk melakukan konsultasi ke psikolog demi menjaga kesehatan mental dan jiwanya.
Perlu dipahami bahwa kesehatan mental perlu diutamakan dan memiliki tingkat kepentingan yang sama dengan kesehatan fisik Tribunners. Jadi, tak perlu diagnosis depresi atau memiliki gangguan jiwa terlebih dahulu untuk pergi ke psikolog.
Lantas, mengapa harus ke psikolog? Ada berbagai ragam alasan kenapa Tribunners sebaiknya melakukan konsultaso ke psikolog.
Psikolog telah terlatih dan memiliki pengalaman untuk benar-benar mendengarkan kliennya.
Melalui serangkaian pendidikan dan juga pelatihan, psikolog mempunyai kemampuan untuk mengulik akar permasalahan berdasarkan cerita yang Tribunners Tak hanya itu, psikolog juga memiliki peran untuk membantu Tribunners dalam menghadapi berbagai macam masalah.
Psikolog adalah sosok yang netral. Seberat apa pun masalah yang sedang Tribunners hadapi, psikolog tidak akan menghakimi Tribunners.
Ya, psikolog tak memiliki keinginan pribadi untuk membuat Tribunners melakukan hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai yang sedang Tribunners
Psikolog memberikan jaminan atas kerahasiaan masalah Tribunners. Psikolog adalah seorang yang ahli atau professional di bidangnya, sehingga mereka akan menjaga seluruh rahasia Tribunners dengan baik.
Jadi, jangan takut untuk jujur dan menceritakan apa yang sedang Tribunners alami dan rassakan. sumber data: Gramedia.com
( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/denial-bahasa-gaul-dan-percintaan-artinya-apa-apa-ciri-ciri-orang-denial.jpg)