Tidur 8 Trending di Twitter, Apakah Tidur 8 Jam Itu Baik? Eh Ada Cewek VCS

Trending di Twitter pada Rabu (26/10/2022) malam, lantas kenapa harus tidur 8 jam sehari dan apakah tidur 8 jam itu baik ? Eh ada cewek VCS

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
capture Twitter
Tidur 8 Trending di Twitter, Apakah Tidur 8 Jam Itu Baik? Eh Ada Cewek VCS 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Tidur 8 menjadi topik yang Trending di Twitter pada Rabu (26/10/2022) malam, lantas kenapa harus tidur 8 jam sehari dan apakah tidur 8 jam itu baik ? Eh ada cewek VCS lagi.

Tidur 8 menjadi topik Trending di Twitter berawal dari adanya tweet dari netizen tentang pembagian waktu tidur dan kerja.

Misalnya, tweet soal Tidur 8 dari Handoko Tjung yang menulis : Kerja 8 jam , Tidur 8 jam, Totalnya 14 jam.

Kemudian, netizen lainnya pun ikutan tweet sama, misalnya Windah Basudara yang menulis Tidur 8 jam, Kerja 8 Jam, Totalnya 14 jam. Jadi kamu maish punya 10 jam setiap harinya buat nonton Windah Basudara.

Tweet dari Batman beda lagi, Tidur 8 jam, Sekolah 9 jam, sisanya 7 jam buat bermalas malasan.

Fariq Alfaruqi juga ikut tweet, Tidur 8 jam, kerja 8 jam, Kamu masih punya 10 jam untuk berlatih ayam aduan, menerawang khodam atu akik, nonton video bocah nyanyi aceh ahe hanomi inyomi inyohe anak pakde inyohe

Netizen satu ini yakni Girls Beyond seolah sadar, ia ngetweet: Tidur 8 jam, kerja 8 jam, Totalnya 14 ja-, eh bukan 8+8=16 hours then.

Jadi, kami masih punya 8 jam setiap harinya buat do whatever you wanna do to relax your mind. Stop bilang saya sibuk sebagai alasan keras sama diri sendiri!.

Tweet dari Cici beda lagi, Senin-Sabu: Tidur 8 jam, kerja 9 jam, ngerjain tugas 3 jam. Pas minggu: kuliah 8 jam.

Bang Aldy seolah belum sadar, ia menulis : Tidur 8 jam, tanding 8 jam, Totalnya 14 jam. Jadi Ginting masih punya 10 jam setiap harinya buat latihan fisik, latihan mental, menganalisa kelemagan lawan dll. Stop bilang belum rejeki sebagai alasan memaklumi kekalahan.

Dari sekian banyak tweet, muncullah tweet para cewek VCS yang menawarkan diri untuk VCS.

Alasan Orang Harus Tidur 8 Jam Setiap Malam

Orang-orang seringkali hanya tidur selama 4 hingga 5 jam.

Meskipun tetap terlihat kuat, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan perubahan yang signifikan pada tubuh.

Perubahan ini juga dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius seperti obesitas, penyakit, hingga kematian dini.

Tidur adalah fungsi yang penting untuk dijalankan. Ketika tidur, otak memberi tanda pada tubuh untuk melepaskan hormon yang membantu dilakukannya hal-hal berikut:

Menurunkan risiko kondisi kesehatan yang buruk

Mengatur tingkat kelaparan

Menjaga sistem imunitas

Menyimpan memori

Durasi yang sehat untuk tidur bagi rata-rata orang dewasa adalah sekitar tujuh hingga delapan jam tiap malamnya.

Mengapa tidur 7 hingga 8 jam setiap malam ideal?

1. Berumur lebih panjang Melansir dari laman Healthline, penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam setiap malamnya memiliki kemungkinan 12 persen lebih tinggi untuk mengalami kematian dini.

Orang yang tidur lebih dari 8 jam atau 9 jam juga memiliki risiko kematian dini lebih tinggi 30 persen.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang menurunkan durasi tidurnya dari 7 hingga 8 jam menjadi di bawah 7 jam meningkatkan risiko kematian dari berbagai penyebab.

2. Membantu mengelola nafsu makan Kebiasaan tidur yang buruk dapat meningkatkan kebutuhan energi tubuh.

Saat malam, pergerakan tubuh dan kebutuhan kalori dikurangi.

Akan tetapi, ketika seseorang kurang tidur, otak akan melepaskan senyawa tertentu yang menyebabkan munculnya tanda lapar.

Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang makan lebih banyak, berolahraga lebih sedikit, dan bertambah berat badan.

Kurang tidur juga dapat berpengaruh pada anak-anak. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang tidur mengalami peningkatan risiko obesitas.

Risiko-risiko ini juga dapat mempengaruhi anak-anak saat dewasa.

3. Membantu fungsi sistem imun Saat tidur, sistem imun melepaskan senyawa yang disebut sitokin.

Beberapa sitokin dapat menghasilkan dampak yang bersifat protektif pada sistem imun dengan membantunya melawan iflamasi, termasuk inflamasi akibat infeksi.

Tanpa tidur tercukupi, seseorang mungkin tidak akan memiliki sitokin yang cukup untuk mencegah jatuh sakit.

Komponen lain dari sistem kekebalan tubuh seperti antibodi dan sel darah putih dapat berkurang apabila seseorang kurang tidur.

Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2013 menunjukkan bahwa pembatasan durasi tidur dapat meningkatkan senyawa inflamasi dan aktivitas pada tubuh seseorang.

Senyawa tersebut berasosiasi dengan kondisi tertentu seperti asma dan alergi.

Penelitian yang dilakukan pada orang-orang yang tidur selama 4 jam dalam 5 hari berturut-turut menunjukkan bahwa sistem imun terdampak.

Meskipun kurangnya waktu tidur dilakukan dalam jangka waktu pendek, sistem imun tetap terdampak sama dengan kurang waktu tidur yang dilakukan dalam jangka waktu panjang.

4. Membantu menjaga ingatan Tidur juga membantu melindungi dan menguatkan ingatan.

Penelitian menunjukkan bahwa tidur setelah belajar dapat membantu menjaga ingatan. Orang yang kurang tidur akan mengalami hal-hal berikut:

Sulit menerima informasi karena neuron terlalu banyak bekerja

Mungkin menafsirkan suatu hal secara berbeda

Cenderung memiliki pertimbangan yang buruk

Kehilangan kemampuan untuk mengakses informasi sebelumnya

Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk tidur dalam durasi 7 hingga 8 jam agar dapat mengalami seluruh fase tidur.

Dua tahapan dalam tidur (rapid eye movement dan slow wave sleep) yang dilewati dapat membantu seseorang untuk mampu melakukan hal-hal berikut:

Pemikiran kreatif

Memori prosedural

Ingatan jangka panjang

Pemrosesan memori

Kurang tidur dapat menjadi penyebab dari banyak kondisi kesehatan kronis seperti berikut:

Diabetes melitus

Penyakit jantung

Obesitas

Tidur adalah bagian dari gaya hidup.

Kurangnya waktu tidur secara kronis adalah bagian dari gaya hidup tidak sehat dan dapat meningkatkan risiko dari penyakit-penyakit serius.

Keseimbangan kehidupan kerja, stres, dan kekhawatiran dapat berdampak pada bagaimana kualitas dan durasi tidur seseorang.

Jenis penyebab stres tersebut dapat menyebabkan inflamasi dan masalah-masalah kesehatan selain akibat kurangnya durasi tidur.

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved