Berita Dumai
Ditegur Kemendagri Gegara Minyak Goreng Picu Inflasi, Sekda Dumai Tanggapi Begini
Sekdako Dumai Indra Gunawan menyebut, fakta di lapangan harga minyak goreng di Dumai stabil sama dengan daerah lain di Riau
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Sekda Kota Dumai Indra Gunawan mengatakan sudah menerima informasi bahwa Dumai termasuk daerah yang ditegur Kemendagri bersama Inhu karena dinilai tak bisa kendalikan inflasi.
Dua daerah disorot Mendagri karena dianggap tak mampu mengendalikan inflasi, sehingga tingkat inflasinya masih tinggi hingga saat ini.
Disebutkan, tingginya inflasi yang terjadi di dua daerah ini disebabkan karena harga beras dan minyak goreng cukup tinggi sehingga memicu terjadinya inflasi.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kota Dumai, Indra Gunawan menuturkan, hal tersebut tidak sesuai fakta di lapangan.
Karena menurutnya, harga minyak goreng di Dumai stabil sama dengan daerah lain di Riau, minyak goreng kemasan Minyakita Rp 14 ribu dan curah berkisar Rp 12.600.
"Heran saja, kok bisa minyak goreng katanya harga tinggi di Dumai, kita tidak tahu data mana yang digunakan oleh pusat," katanya, Selasa (1/11/2022).
"Padahal di lapangan faktanya harga minyak goreng dijual dengan harga HET bahkan ada yang di bawah HET, yakni Rp 14 ribu per liternya untuk minyak kemasan sederhana, bahkan minyak curah hanya Rp12.600 per liternya,"
Indra menuturkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak BPS Kota Dumai terkait data itu karena di lapangan harga minyak goreng sudah sesuai HET.
"Pabrik minyak goreng di Dumai, minyak mahal kan nggak logis aja, kita juga sudah sering melakukan operasi pasar murah," terangnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, BPS Dumai juga sudah melakukan pengecekan sampai ke BPS pusa.
Ternyata, sumber data diambil dari Kementerian Perdagangan RI yang dijadikan basic data perhitungan, bahwa data itu tidak sama dengan data BPS.
Sementara itu, berdasarkan rapat rilis BRS BPS, inflasi bulan Oktober 2022, pada Selasa (1/11/2022), Oktober 2022 Dumai mengalami Deflasi sebesar 0,59 persen dan IHK sebesar 113,47 yang lebih rendah dibandingkan bulan September sebesar 114,14.
Penyumbang deflasi komoditi utama cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit.
Sebelumnya disebutkan, ada dua kabupaten kota di Provinsi Riau mendapat teguran dari Kementrian Dalam Negeri karena dianggap tak mampu mengendalikan inflasi. Sehingga tingkat inflasinya masih tinggi hingga saat ini.
