Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Islamofobia Meningkat Tajam di Jerman Karena Meledaknya Populasi Muslim

Kebencian terhadap Muslim dan kebencian terhadap orang asing di Jerman meningkat tajam. Warga Jerman tidak menginginkan negaranya jadi tujuan migran

Daily Sabah
Islamofobia dan kebencian terhadap Islam meningkat di Jerman 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Meningkatnya populasi Muslim di Jerman menimbulkan Islamofobia dan xenofobia atau kebencian terhadap orang asing di Jerman.

Gerakan anti Islam pun mulai bemunculan saat ini.

Hasil studi Universitas Leipzig, 46,6 persen orang di Jerman menuntut larangan imigran Muslim, naik dari 40,2 persen yang disurvei pada tahun 2020, menurut survei perwakilan yang diterbitkan pada hari Rabu.

Juga, 42,7 persen responden mengatakan mereka merasa seperti orang asing di negara mereka sendiri karena jumlah Muslim yang besar.

Para peneliti menunjukkan bahwa sikap anti-Muslim lebih tinggi di negara-negara bekas komunis Jerman timur di mana jumlah Muslim yang tinggal jauh lebih sedikit dan di mana orang-orangnya kurang berhubungan dengan Muslim.

Di Jerman bagian barat, 23,6 persen mengatakan mereka mengadvokasi larangan imigrasi dari negara-negara Muslim, dan 36,6 persen mengatakan mereka merasa seperti orang asing di negara mereka sendiri karena tingginya jumlah imigran.

Studi Otoritarianisme Leipzig 2022 juga mengungkapkan bahwa xenofobia sedang meningkat di negara bagian Jerman timur.

Sekitar 33,1 persen responden setuju dengan pernyataan xenofobia tertentu, dengan mayoritas dari mereka mengatakan "Jerman sangat berbahaya dibanjiri oleh orang asing" dan bahwa mereka harus dikirim ke negara asal mereka jika ada kekurangan pekerjaan di Jerman.

Sebuah negara berpenduduk lebih dari 84 juta orang, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis.

Ini adalah rumah bagi sekitar 4,7 juta Muslim, menurut angka resmi.

Negara ini telah menyaksikan meningkatnya rasisme dan Islamofobia dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh propaganda kelompok dan partai sayap kanan, yang telah mengeksploitasi krisis pengungsi dan berusaha memicu ketakutan terhadap imigran.

Otoritas Jerman mencatat setidaknya 662 kejahatan kebencian Islamofobia pada tahun 2021.

Lebih dari 46 masjid diserang antara Januari dan Desember tahun lalu dan setidaknya 17 orang terluka akibat kekerasan anti-Muslim.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved