Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perampokan di Rumah Dinas Wako Blitar, Teriakan Minta Tolong Satpol PP Terdengar oleh Warga

Salah seorang satpol PP yang tangannya terikat sempat berteriak minta tolong . Teriakan itu terdengar oleh warga

Editor: Budi Rahmat
pixabay
Satpol PP yng tangannya terikat sempat minta tolong . RUmah dinas Wako Blitar di rampok 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Peristiwa perampokan di rumah dinas Walikota Blitar menyisakan cerita bagi warga sekitar .

Salah satunya warga yang sempat mendengar suara teriakan minta tolong . Teriakan tersebut terdengar saat warga hendak melaksanakan Sholat Subuh di Masjid yang letakknya bersebelahan dengan rumah dinas .

Usai Sholat Subuh , warga kemudian mengecek arah suara minta tolong tersebut . Aalangkah kagetnya warga karena mendapati salah satu pertugas Satpol PP di rumah dinas yang sudah dalam kondisi tangan terikat.

Warga yang ikut mengecek adalah Trimo . Dia melihat satu anggota Satpol PP berteriak meminta tolong karena tidak ada lakban di mulut dan matanya.

Baca juga: Kondisi Walikota Blitar Santoso dan Istri, Feti Wulandari Pasca Perampokan dan Penyekapan

Meski tidak diborgol, tetapi tangannya masih dalam posisi terikat tali.

"Saya tidak tahu apakah dia berhasil melepas lakban di mata dan mulut. Yang jelas waktu saya datangi, tidak ada lakban di mata dan mulutnya," ujar dia.

Namun, dua anggota Satpol PP lainnya posisinya berada di pos jaga dengan kondisi mata dan mulut dilakban.

"Yang di pos jaga satu orang posisi tengkurap dan satu lagi duduk di kursi. Keduanya dikecek (diborgol). Mata dan mulut dilakban," tutur dia.

"Saya tanya, 'Ada apa, Mas'. Kata dia, 'Saya dipukul kepala saya dan tangan saya diikat'," ucap dia.

Dia mengaku tidak berani ikut masuk ke rumah dinas Wali Kota.

"Katanya Pak Wali dan istri juga diikat," kata dia.

Sebelumnya Trimo sempat mendengar teriakan minta tolong usai aksi perampokan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar di Jalan Sodanco Supriyadi, Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (12/12/2022).

Ketika itu, dirinya sedang beribadah shalat subuh di Masjid Syuhada Haji yang letaknya bersebelahan dengan rumah dinas Wali Kota Blitar, Santoso.

"Saya dengar teriakan 'Tolong. Tolong, Pak. Tolong'. Begitu," ujar dia yang tinggal di sebuah gang di seberang rumah dinas wali kota Blitar.

Baca juga: Pakai Mobil Pelat Merah, Polisi Sudah Kantongi Ciri Perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar

Awalnya, dia mengira saat itu ada orang gila yang sedang mengamuk.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved