Belanda Minta Maaf Atas Perbudakan di Negara Jajahan, Indonesia Memaafkan?
Pemerintah Belanda secara resmi meminta maaf atas perbudakan di negara jajahan yang tersebar di Barat dan Timur, Indonesia memaafkan?
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Sejumlah Menteri Belanda melawat ke tujuh bekas koloni di Amerika Selatan dan Karibia dalam rangka permintaan maaf tersebut.
Wakil Perdana Menteri Belanda Sigrid Kaag dalam kunjungan resmi ke Suriname pekan lalu mengatakan, sebuah proses akan dimulai menuju momen penting lainnya pada 1 Juli tahun depan.
Keturunan perbudakan Belanda pada 2023 akan merayakan 150 tahun pembebasan dari perbudakan dalam perayaan tahunan yang disebut "Keti Koti" (Memutus Rantai) dalam bahasa Suriname.
Namun, rencana tersebut menimbulkan kontroversi lantaran kelompok-kelompok dan beberapa negara yang bersangkutan mengkritiknya sebagai tindakan terburu-buru, dan merasa kurangnya konsultasi oleh pihak Belanda menunjukkan sikap yang masih kolonial.
Ada juga yang menuntut ganti rugi.
PM Belanda Mark Rutte dalam pidatonya pada Senin (19/12/2022) mengemukakan, memilih momen yang tepat adalah masalah rumit.
"Tidak ada satu waktu yang tepat untuk semua orang, tidak satu kata yang tepat untuk semua orang, tidak satu tempat yang tepat untuk semua orang," ucap pria berusia 55 tahun itu. sumbre data: Kompas.com
( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/belanda-minta-maaf-atas-perbudakan-di-negara-jajahan-indonesia-memaafkan.jpg)