Jet Tempur China J-11 Nyaris Tabrak Pesawat Intai AS di Laut China Selatan
Beijing menggunakan istilah sembilan garis putus-putus untuk membenarkan hak historisnya yang nyata atas sebagian besar Laut Cina Selatan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pesawat militer China dan Amerika Serikat (AS) nyaris tabrakan di wilayah udara laut China Selatan pada 21 Desember 2022 kemarin.
Militer Amerika Serikat pada Selasa (27/12/2022) mengatakan bahwa jet tempur China datang dalam jarak 6 meter dari pesawat intai AS.
Pesawat intai AS RC-135 terpaksa melakukan manuver untuk menghindari tabrakan dengan jet tempur China J-11.
Beijing menggunakan istilah sembilan garis putus-putus untuk membenarkan hak historisnya yang nyata atas sebagian besar Laut Cina Selatan.
Klaim itu telah mengabaikan keputusan pengadilan internasional 2016 yang menyatakan pernyataan ini tanpa dasar.
“Pasukan Gabungan Indo-Pasifik AS didedikasikan untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dan akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di laut dan di wilayah udara internasional dengan memperhatikan keselamatan semua kapal dan pesawat terbang berdasarkan hukum internasional,” pernyataan itu menambahkan.
Dalam pertemuan dengan timpalannya dari China pada bulan November, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengemukakan perlunya meningkatkan komunikasi krisis, dan juga mencatat apa yang disebutnya perilaku berbahaya oleh pesawat militer China.
Departemen pertahanan Australia mengatakan pada bulan Juni bahwa sebuah pesawat tempur China dengan berbahaya mencegat sebuah pesawat pengintai militer Australia di wilayah Laut China Selatan pada bulan Mei
Australia mengatakan bahwa jet China terbang sangat dekat di depan pesawat RAAF dan melepaskan "bundel sekam" yang berisi potongan-potongan kecil aluminium yang tertelan ke dalam mesin pesawat Australia.
( TRIBUNPEKANBARU.COM )
