China Bongkar Bobrok Amerika di Suriah, Manfaatkan Militan Irak untuk Mencuri Minyak Besar-besaran
Amerika Serikat ketahuan melancarkan aksi di Suriah demi mencuri minyak mentah megara itu.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Amerika Serikat ketahuan melancarkan aksi di Suriah demi mencuri minyak mentah megara itu.
Tuduhan itu diungkapkan oleh China yang menyebut Amerika sebagai bandit di Suriah.
China mengklaim bahwa pendudukan militer Washington selama bertahun-tahun dan penjarahan sumber daya Suriah telah menempatkan negara itu di ambang bencana kemanusiaan.
Diberitakan Rusia Today, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin diminta untuk mengomentari laporan baru-baru ini di media Suriah bahwa pasukan AS telah mengangkut sejumlah besar minyak yang dijarah dari Suriah ke Irak awal bulan ini.
“Kami dikejutkan oleh keterusterangan dan kehebatan penjarahan AS atas Suriah. Bandit semacam itu memperparah krisis energi dan bencana kemanusiaan di Suriah,” katanya, mengutip statistik pemerintah Suriah yang menyatakan bahwa lebih dari 80 persen produksi minyak harian Suriah diselundupkan ke luar negeri oleh pasukan pendudukan AS pada paruh pertama tahun 2022.
“Apakah AS memberi atau menerima, itu menjerumuskan negara lain ke dalam kekacauan dan bencana, dan AS mendapat keuntungan dari hegemoni dan kepentingan lainnya, Ini adalah hasil dari apa yang disebut AS sebagai “tatanan berbasis aturan," urainya.
Pada 14 Januari, Kantor Berita Arab Suriah (SANA) yang dikelola pemerintah Damaskus melaporkan bahwa “sebuah konvoi yang terdiri dari 53 tank yang memuat minyak Suriah yang dicuri” dibawa dari provinsi Hasakah negara itu ke pangkalan AS di wilayah Irak, mencatat operasi tersebut.
Operasi ini dilakukan bersama militan Kurdi lokal yang telah lama mendapat dukungan Amerika.
Outlet berita itu juga menyatakan bahwa 60 truk tambahan menyelundupkan minyak dan gandum curian ke Irak awal bulan ini.
“Hak rakyat Suriah untuk hidup diinjak-injak dengan kejam oleh AS. Dengan sedikit minyak dan makanan yang tersisa, orang-orang Suriah berjuang lebih keras untuk melewati musim dingin yang pahit, AS harus bertanggung jawab atas pencurian minyaknya," tegas Wang.
Pasukan AS pertama kali dikirim ke Suriah pada tahun 2014, dimulai dengan kontingen operator khusus diikuti oleh pasukan darat yang lebih konvensional pada tahun berikutnya, sebagian besar bersama pejuang Kurdi di timur laut negara yang kaya minyak itu.
Meskipun Presiden Barack Obama saat itu menyatakan bahwa pengerahan itu hanya difokuskan untuk memerangi teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS), Washington telah lama campur tangan dalam perang Suriah melawan kelompok-kelompok jihadis, mengirim dan mengawasi pengiriman senjata yang tak terhitung jumlahnya kepada pemberontak yang berusaha menggulingkan pemerintah di Damaskus dimulai sejak awal tahun 2013.
Meskipun keterlibatan Amerika dalam konflik tersebut melambat di bawah pemerintahan berikutnya, pada tahun 2019 Presiden Donald Trump mengatakan beberapa pasukan AS akan tetap berada di Suriah “untuk minyak”, secara terbuka menyarankan Washington hanya akan “menjaga” sumber daya energi.
Pelaporan selanjutnya pada tahun 2020 kemudian mengungkapkan bahwa pemerintahan Trump telah menyetujui kesepakatan antara perusahaan energi AS dan otoritas Kurdi yang mengendalikan Suriah timur laut untuk "mengembangkan dan mengekspor minyak mentah kawasan itu" sebuah kontrak yang segera dikutuk sebagai "ilegal" oleh Damaskus.
Namun, sementara kesepakatan khusus itu kemudian gagal setelah Presiden Joe Biden menjabat, otoritas Suriah terus menuduh Washington menjarah sumber dayanya dan sekitar 900 tentara AS tetap berada di negara itu secara ilegal.
( Tribunpekanbaru.com )
| Proyek Kereta Cepat Jadi Polemik, Mahfud MD: Nilai Kontrak Whoosh dengan China Harus Dibuka | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| MBG di China Tuai Sorotan: 247 Siswa Terpapar Timbal, Pemerintah Ambil Tindakan Tegas | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Amukan Topan Ragasa di Asia Timur, Warga Hong Kong Panik Beli Stok Kebutuhan Termasuk Indomie | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Akhir Tahun Ini Tak Ada Agenda Pejabat Pemko Pekanbaru ke Luar Negeri | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Presiden Prabowo Hadiri Parade Militer China, Berdiri Sejajar Para Pemimpin Dunia | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
			
                
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.