Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sifilis pada Wanita : Berikut Gejala dan Tahapannya

Pernah mendengar sifilis pada wanita ? Jika anda wanita dan khawatir anda mengalami sifilis pada wanita , berikut gejala dan tahapannya

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Ilustrasi sifilis pada wanita
Sifilis pada Wanita : Berikut Gejala dan Tahapannya 

TRIBUPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pernah mendengar sifilis pada wanita ? Jika anda wanita dan khawatir anda mengalami sifilis pada wanita , berikut gejala dan tahapannya.

Bagi anda yang mengalami tanda dan gejala sifilis pada wanita ini, silahkan segera datangi dokter untuk mencegah lebih parah.

Berikut penjelasan tentang sifilis pada wanita , mulai dari gejala hingga tahapannya :

Penyakit menular seksual sifilis atau raja singa dapat menyebar melalui semua jenis kontak seksual.

Sifilis juga dapat menyebar dari ibu yang terinfeksi ke janin selama kehamilan atau pada saat kelahiran.

Infeksi sifilis, jika tidak diobati, akan berkembang melalui tahapan klinis yang berbeda dengan tanda dan gejala yang khas. 

Apa gejala sifilis pada wanita?

Penyakit raja singa berkembang dalam empat tahap, yakni primer, sekunder, tidak aktif (laten), dan tahap lanjut (tersier).

Bahkan ketika penderita sifilis tidak memiliki gejala, ia masih terinfeksi sehingga dapat menularkannya kepada orang lain. 

Dilansir dari Verywell Health, berikut adalah gejala sifilis pada wanita sesuai tahapannya.

Gejala sifilis tahap primer

Sifilis tahap primer ditandai dengan satu atau lebih luka yang keras, bulat, dan tidak nyeri, yang disebut chancre.

Luka tersebut biasanya berkembang di sekitar vagina, anus, rektum, atau mulut. 

Chancre akan hilang setelah tiga hingga enam minggu, meski tanpa pengobatan.

Meski demikian, tidak berarti infeksi sifilis hilang dari tubuh.

Gejala sifilis tahap sekunder

Saat luka utama sembuh, atau dalam waktu sekitar dua hingga delapan minggu, penderita sifilis mungkin mengalami gejala berikut sebagai tanda tahap sekunder:

Luka keras dan tidak nyeri di dekat vagina, anus, rektum, atau mulut

Ruam atau bercak kasar, coklat kemerahan, dan tidak gatal di telapak tangan atau kaki

Demam dan pembengkakan kelenjar getah bening

Sakit tenggorokan

Kerontokan rambut

Sakit kepala

Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Nyeri otot

Kelelahan

Gejala-gejala ini juga akan hilang dalam beberapa minggu atau bulan meskipun telah diobati, tetapi infeksi tetap ada. 

Gejala sifilis tahap tidak aktif (laten)

Pada tahap laten, penderita sifilis tidak akan memiliki gejala apa pun.

Namun, tahap ini bisa bertahan selama bertahun-tahun.

Jika sifilis tetap tidak diobati, ia dapat berkembang ke tahap yang lebih serius.

Gejala sifilis tahap akhir (tersier)

Sifilis tersier memengaruhi antara 14 hingga 40 persen penderita sifilis.

Biasanya, tahap ini terjadi setelah 10 sampai 30 tahun dari infeksi awal.

Sifilis stadium akhir dapat memengaruhi banyak organ dalam serta sistem saraf, termasuk indera pendengaran, indera penglihatan, hingga jantung.

Gejala sifilis stadium akhir yang mempengaruhi sistem saraf (neurosifilis) meliputi:

Sakit kepala parah

Kelemahan otot atau masalah dengan gerakan otot

Kebingungan, perubahan kepribadian, demensia

Perubahan atau kehilangan penglihatan

Sakit mata

Gangguan pendengaran

Pusing

Penting untuk dicatat bahwa neurosifilis dapat terjadi selama tahap apa pun, bukan hanya tahap tersier.

Jika sifilis stadium lanjut telah merusak organ dalam, gejalanya akan bergantung pada organ apa yang rusak. sumber data: Kompas.com

Baca juga berita Tribunpekanbaru.com yang populer dan trend serta viral di Google News.

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved