Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Bengkalis

Rp 48 Juta Uang Pengurus Majid di Bengkalis Lesap Tertipu Via WA, Catut Nama Pejabat Beri Bantuan

Uang Rp 48 juta milik bendahara Masjid Jami'atul Ikhlas Bengkalis lesap ditipu oknum yang mencatut nama pejabat dengan modus beri bantuan

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nurul Qomariah
Net
Ilustrasi. Uang Rp 48 juta milik bendahara Masjid Jami'atul Ikhlas Desa Senggoro, Bengkalis lesap ditipu oknum yang mencatut nama pejabat dengan modus beri bantuan 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Nasib naas menimpa Basri, bendahara Masjid Jami'atul Ikhlas Desa Senggoro, Bengkalis, Riau.

Basri kehilangan semua tabungan di rekeningnya sebesar Rp 48 juta dikuras oleh penipu via WA.

Penipu mengaku mengirimkan sejumlah bantuan untuk pembangunan masjid Jami'atul Ikhlas dari Bupati Bengkalis, Wabup Bengkalis, Sekda Bengkalis, Ketua DPRD Bengkalis dan dari Dinas Sosial.

Menurut Basri, kejadian penipuan ini terjadi pada Sabtu malam (18/2/2023).

Basri yang juga ketua pembebasan lahan pembangunan Masjid Jami'atul Ikhlas yang kebetulan sedang getol mencari dana untuk pembebasan lahan dan pembangunan masjid Jamiatul Ikhlas.

Malam itu mendapat pesan melalui media sosial whatapps (WA) dari orang yang mengaku Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis Bagus Santoso.

Penipu yang mengaku Wabup Bengkalis tersebut mengaku memberikan bantuan untuk Masjid Jami'atul Ikhlas.

Sekaligus menjelaskan bahwa ada program donasi sekali lima tahun dari pemerintah Bengkalis untuk masjid yakni dari Bupati, Wabup, Sekda, Ketua DPRD dan Dinas Sosial Bengkalis.

Menurutnya.], nanti akan ada orang dari Dinas Sosial yang akan mengirimkan bantuan tersebut meminta nomor rekening masjid.

Tidak lama setelah itu ada orang yang mengaku dari Dinas Sosial bernama Maulana Ihsan mengabari Basri bahwa telah melakukan mentranfer uang sejumlah Rp 18 juta ke rekening masjid.

Penipu tersebut juga mengirimkan bukti transfernya.

Untuk ucapan terima kasih, Basri kemudian meneruskan bukti transferan atas nama Bagus Santoso itu kepada orang yang mengaku Wabup dan mengucapkan terima kasih.

"Waktu meneruskan bukti transfer kepada orang yang mengaku Wabup Bagus Santoso, dia mengatakan uang yang Rp 18 juta itu untuk bantuan Masjid Jami'atul Ikhlas hanya Rp 8 juta. Sisanya untuk bantuan panti asuhan Rp 8 juta dan Rp 2 juta untuk saya pribadi," ungkap Basri.

Orang yang mengaku Wabup Bengkalis ini minta Basri mentranferkan kembali bantuan untuk panti asuhan dan mengirimkan nomor rekening.

Setelah itu, orang yang mengaku Maulana mengirimkan lagi bukti transfer ke rekening masjid atas nama Kasmarni sebesar Rp 20 juta.

Kemudian bukti tranfer atas nama Sekda sebesar Rp 45 juta, dan atas nama Ketua DPRD Khairul Umam sebesar Rp 30 juta serta Dinas Sosial Rp 22 juta.

Pihak pengurus masjid diminta untuk dapat menerima kunjungan Wabup, Sekda, dan Ketua DPRD selepas Salat Zuhur pada Minggu (19/2/2023)untuk menjelaskan perihal bantuan tersebut.

Orang yang mengaku dari Dinas Sosial bernama Maulana itu mengatakan pula bahwa bantuan yang ditranfer dari Kasmarni Rp 10 juta untuk masjid dan untuk panti asuhan Rp 10 juta.

Sementara yang dari Ketua DPRD untuk masjid sebesar Rp 15 juta dan untuk panti asuhan Rp 15 juta.

Demikian juga transfer yang dari Sekda, untuk masjid hanya Rp 25 juta dan sisanya untuk panti asuhan.

Kemudian dari Dinas Sosial untuk masjid hanya Rp 15 juta dan sisanya untuk panti asuhan.

Pihaknya diminta yang untuk panti asuhan itu ditransferkan kembali malam itu juga.

Walau Basri sudah memberi alasan jika pihaknya tidak dapat melakukan transfer balik berhubung hari libur dan rekening masjid tidak ada kartu ATM.

Serta bukti rekening masjid belum bisa di-print out untuk melihat ada tidaknya uang masuk.

"Namun si penipu meminta saya untuk menanggulangi dulu dengan rekening pribadinya. Dia terus minta tolong agar bantuan untuk panti asuhan yang sudah terkirim ke rekening masjid itu di tranfer balik ke nomor rekening yang dikirim ke saya.

"Kebetulan di rekening saya ada simpanan untuk biaya kuliah anak saya sebesar Rp 48 juta, sementara jumlah yang harus ditranfer untuk panti asuhan itu sebesar Rp 60 juta," ujarnya.

" Si penipu mengatakan tidak masalau transfer berapa yang ada aja, besok boleh ditranfer sisanya," tambah Basri.

Karena memang percaya dengan bukti transfer uang benar-benar seperti bukti transfer asli, ditambah pula profil di WA yang mengatasnamakan Wabup Bengkalis dengan foto Bagus Santoso, pihaknya mengirimkan uang yang ada di rekeningnya semuanya sebanyak 48 juta.

Minggu pagi, Basri pun memberitahu Ketua masjid Jamiatul Ikhlas Ustadz Arjon jika ada bantuan masuk dari Bupati, Wabup, Sekda, Ketua DPRD dan Dinas Sosial.

Serta selepas Zuhur, Wabup bersama Sekda dan Ketua DPRD akan berkunjung ke Masjid Jamiatul Ikhlas menjelaskan perihal penyerahan bantuan itu.

Saat Salat Zuhur, Ketua Masjid Jamiatul Iklhas menyampaikan ke jamaah jika ada kunjungan bupati, Wabup, Sekda dan lainnya.

Namun sampai pukul 15.00 WIB, pengurus masjid menunggu kedatangan rombongan, yang ditunggu tidak kunjung datang.

Pengurus masjid pun sudah pada pulang ke rumah masing-masing.

"Saya mulai curiga, kenapa nomor orang mengaku dari Dinas Sosial itu tidak dapat lagi dihubungi. Dan juga nomor orang yang mengaku Bagus Santoso sudah hilang berikut foto di profilnya," ungkap Basir.

Pihaknya kemudian mendatangi Panti Asuhan Dayang Derma apakah ada rombongan dari Pemkab Bengkalis yang akan menyerahkan bantuan. Ternyata tidak ada sama sekali.

"Di situlah saya sadar jika sesungguhnya saya sudah tertipu. Lenyaplah tabungan untuk biaya kuliah anak saya ," lirih Basri.

Kendati tabungan terkuras habis oleh penipu, Basri hanya bisa tawakal dan berserah diri pada takdir Allah SWT.

( Tribunpekanbaru.com / Muhammad Natsir )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved