Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Percakapan Mario Dandy Satriyo dengan Shane : Shane Suruh Pukul dan Diminta Merekam

Berikut percakapan Mario Dandy Satriyo dengan Shane yang kini keduanya jadi tersangka kassus penganiayaan putra petinggi GP Anshor berinisial D

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Annas Furon Hakim/TribunJakarta.com
Percakapan Mario Dandy Satriyo dengan Shane : Shane Suruh Pukul dan Diminta Merekam. Foto: Mario Dandy Satriyo (20) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berikut percakapan Mario Dandy Satriyo dengan Shane yang kini keduanya jadi tersangka kassus penganiayaan putra petinggi GP Anshor berinisial D.

Dalam percakapan Mario Dandy Satriyo dengan Shane terungkap bahwa Shane menyuruh Mario untuk memukul David dan Maria meminta Shane untuk merekam.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, hal itu bermula pada 20 Februari 2023 tersangka Mario menghubungi Shane Lukas Rotua usai mendapat kabar bahwa kekasihnya yakni A mendapat perbuatan tidak menyenangkan dari David.

"Kemudian tersangka S (Shane) bertanya (kepada Mario) 'kamu kenapa?'," ucap Ade Ary menirukan percakapan antara Shane dan Mario dalam Konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Jum'at (24/2/2023).

Diduga karena mendapat kabar tak baik mengenai kekasihnya yakni A, dikatakan Kapolres kala itu Mario merasa emosi dan naik pitam. 

Emosi yang Mario itu dijelaskan juga diungkapkan kepada Shane yang saat itu dihubungi oleh anak pejabat pajak tersebut. 

Akan tetapi, bukannya meredam emosi temannya itu, justru pada saat itu Shane malah mempengaruhi Mario untuk memukul korban David. 

"Akhirnya tersangka MDS emosi, kemudian tersangka S menjawab 'gua kalo jadi lu, pukulin aja. Itu parah Den'," ucap Kapolres. 

Di hari dan tanggal yang sama, kemudian kedua tersangka itu bersama saksi A berangkat menuju wilayah Ulujami Pesanggrahan Jakarta Selatan untuk mendatangi korban David. 

Setelah tiba di lokasi, tersangka Shane bertanya kepada Mario mengenai peran apa yang harus dilakukan pada saat bertemu dengan korban.

"Kemudian tersangka MDS menjawab 'entar lu videoin aja'. Kemudian tersangka S bertanya 'ya udah, mana hp lu?'," kata Ade Ary. 

Tak berselang lama, kemudian kedua tersangka itu bertemu dengan David lalu tersangka Mario meminta korban untuk melakukan push up sebanyak 50 kali. 

Namun pada saat itu, Ade Ary menjelaskan bahwa korban tak menyanggupi permintaan push up 50 kali itu dan hanya mampu melakukannya sebanyak 20 kali.

"Korban mengatakan tidak bisa, akhirnya tersangka MDS menyuruh tersangka S mencontohkan sikap tobat," ujarnya.

Akan tetapi korban saat itu juga tidak bisa melakukan sikap tobat dan tersangka Mario malah menyuruh korban untuk posisi push up. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved