Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilot Susi Air Curhat, Rindu Keluarga Ingin Bebas dari Sandera KKB Papua

Puluhan hari disandera KKB Papua, pilot pesawat Susi Air Kapten Philips Marthen kini mengaku rindu kelurga.

Editor: Muhammad Ridho
Istimewa
Pilot Susi Air Curhat, Rindu Keluarga Ingin Bebas dari Sandera KKB Papua 

"Kami TPNPB-OPM minta Selandia baru membawa konflik bersenjata di Papua ke Dewan keamanan," kata salah satu anggota KKB dalam video berdurasi hampir 3 menit tersebut.

Selain itu, mereka juga meminta agar sejumlah negara memutuskan kerja sama militer dengan Indonesia.

"Kami minta Selandia Baru, Australia, Inggris, Prancis, China, dan Rusia untuk putuskan kerjasama militer ke Indonesia," ujarnya

Kemudian, mereka juga meminta agar Dewan Keamanan PBB dapat melakukan mediasi antara TPNPB-OPM dan Indonesia soal konflik Papua.

"Kami TPNPB-OPM mengajak semua negara agar silahkan berbicara melalui ketua badan Diplomat kami, yaitu tuan Akoibo, dan Amatus Douw," ujarnya mereka.

Panglima TNI Sebut Pembebasan Pilot Susi Air Bukan Operasi Militer

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan bahwa upaya pembebasan Kapten Philip terus dilakukan.

Namun, kata Yudo, medan dan cuaca di lapangan menjadi kendala penyelamatan Kapten Philip.

Ia menyebut, TNI-Polri hingga kini masih mencari lokasi persembunyian KKB yang menyandera pilot Susi Air.

"Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum bersama-sama dengan Polri dan di sana medan, cuaca dan tentunya cuaca di sana medannya di sana juga perlu menjadi pertimbangan," ujar Yudo saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (8/3/2023).

"Kita tetap melaksanakan gelar operasi bersama Polri untuk mendukung ini untuk mencari itu dan sampai saat ini masih belum diketemukan tapi operasi tetap jalan terus untuk penyelamatan sandera itu. Karena apa, karena kita tetap menjaga supaya masyarakat sipil tidak terlibat, tidak kena," imbuhnya,

Yudo menuturkan bahwa pihaknya tak mau melakukan operasi secara terburu-buru lantaran banyak masyarakat sipil yang harus dijaga.

Apalagi, KKB membawa sandera dengan berpindah-pindah tempat.

"Nah itu khawatir ya penduduk yang akan kena karena mereka ini bersama-sama dengan penduduk jadi bukan di tempat seperti penyalamatan sandera di suatu pesawat enggak, ini dibawa pindah-pindah dan bersama dengan masyarakat. Sehingga kita tidak mau masyarakat menjadi korban hanya gara-gara ini," jelasnya.

"Khawatirnya penduduk yang akan kena karena mereka ini kan bersama-sama dengan penduduk jadi bukan ditempat yang seperti penyelamatan terhadap sandera di suatu pesawat atau tempat. Tidak. Ini dibawa ke pindah-pindah dan bersama dengan masyarakat. Sehingga kita tidak mau masyarakat jadi korban hanya gara-gara ini," sambungnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved