Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Drone Ukraina Berhasil Ledakan Rudal Jelajah Rusia

Rekaman saksi mata menunjukkan serangkaian ledakan keras dan puing-puing dari apa yang tampak seperti drone.

AFP
Gara-gara pinjamkan Drone bunuh diri ke Rusia , Iran kena sanksi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Rusia memberlakukan status darurat terhadap kota Dzhankoi di utara Krimea setelah kota yang dicaplok Rusia tersebut mendapat serangan drone pada Senin malam kemarin.

Kepala administrasi kota Igor Ivin mengatakan serangan itu menghancurkan rudal jelajah Rusia.

Pihak Ukraina pun mengatakan jika serangan itu menghancurkan rudal jelajah Kalibr-NK.

"Sebuah ledakan di kota Dzhankoi di utara Krimea yang diduduki sementara menghancurkan rudal jelajah Kalibr-NK Rusia saat mereka diangkut dengan kereta api," kata intelijen militer Ukraina dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Penyelidik Rusia sebelumnya mengatakan bahwa sistem pertahanan udara menangkis serangan pesawat tak berawak di Dzhankoi dan puing-puing dari insiden tersebut merusak sebuah toko dan rumah serta menyebabkan satu orang terluka.

“Target dari semua drone yang jatuh adalah objek sipil,” tambah Komite Investigasi dalam pernyataannya.

Pemimpin Krimea Sergei Aksyonov, mengatakan puing-puing dari sistem pertahanan udara aktif telah merusak sebuah rumah dan toko di dekat Dzhankoi.

Penasihat Aksyonov Oleg Kryuchkov membantah bahwa infrastruktur kereta api rusak dalam serangan itu, tetapi mengatakan serangan itu adalah "balas dendam" atas aneksasi, beberapa hari setelah Moskow merayakan ulang tahun kesembilan pengambilalihan wilayah tersebut.

Dzhankoi adalah pusat logistik di perbatasan antara Krimea yang dikuasai Rusia dan Ukraina selatan, yang telah dikuasai pasukan Rusia sejak mereka menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu.

Igor Ivin, walikota Dzhankoi yang diangkat Rusia, mengatakan bahwa saluran listrik juga rusak.

Igor Mikhailichenko, wakil kepala administrasi Krimea, mengatakan kepada saluran TV milik negara Krym-24 bahwa semua pesawat tak berawak bertali pecahan peluru telah jatuh di atas objek sipil.

Rekaman saksi mata menunjukkan serangkaian ledakan keras dan puing-puing dari apa yang tampak seperti drone.

Baza, saluran berita Telegram yang diduga memiliki hubungan dengan dinas keamanan Rusia, mengatakan pada Selasa bahwa seorang penonton berusia 33 tahun dirawat di rumah sakit setelah menderita luka pecahan peluru di dada.

Serangan itu terjadi dua hari setelah Rusia menandai peringatan kesembilan aneksasi Krimea tahun 2014 dengan perayaan sederhana saat pasukan Rusia memasuki tahun kedua invasi skala penuh mereka ke Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Krimea pada akhir pekan, yang pertama ke semenanjung itu sejak dia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari tahun lalu.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved