Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Bengkalis

Kapal Nelayan Tengelam di Perairan Selat Padang Bengkalis, Satu Nelayan Dalam Pencarian Tim SAR

Kapal Nelayan di Perairan Selat Padang dekat Desa Panebal Bengkalis mengalami kecelakaan laut dengan tugboat Maju Daya 87 yang membawa tongkang

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Upaya pencarian korban nelayan yang tenggelam di perairan Selat Padang Desa Penebal Kabupaten Bengkalis, Riau. 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Kapal Nelayan di Perairan Selat Padang dekat Desa Panebal Bengkalis mengalami kecelakaan laut dengan tugboat Maju Daya 87 yang membawa tongkang, Selasa (4/4/2023) sore sekitar pukul 15.15 WIB tadi.

Akibat kecelakaan laut ini kapal milik nelayan ini karam di perairan.

Satu orang penumpang kapal nelayan selamat, sementara satu orang lagi masih dalam pencarian.

Peristiwa ini diungkap Kepala Basarnas Pekanbaru I Nyoman Sidakarya melalui Humasnya Kukuh Widodo.

Menurut dia, tim Basarnas petang kemarin langsung diturunkan melakukan pencarian.

Berdasarkan keterangannya, informasi terjadinya kecelakaan laut ini baru diterima Basarnas Pekanbaru sekitar pukul 17.20 WIB Selasa sore.

"Kita sore langsung menurunkan kapal KN 411 untuk melakukan pencarian. Sebanyak 4 personil Basarnas melakukan penyisiran di lokasi," terangnya.

Diungkapkannya, dari keterangan Nakhoda kapal TB Maju Daya 87 mereka awalnya sudah memantau dari jauh adanya perahu nelayan.

Saat itu pihak Kapal TB Maju Daya 87 hanya melihat perahu nelayan saja tanpa jaringnya.

"Dari sisi haluan kanan kapal Maju Daya 87, perahu tersebut bergerak ke tengah alur pelayaran dan berhenti di tengah alur tersebut," ungkap Kukuh menjelaskan kronologis dari Nakhoda Maju Daya.

"Melihat kondisi ini kemudian kapal Maju Daya 87 mulai mengurangi kecepatan kapal, karna pada saat itu kapal berlayar mengikuti arus dan alur pelayaran," lanjutnya.

Lebih lanjut setelah kecepatan kapal mulai berkurang Maju Daya 87 memberikan sinyal dengan
membunyikan horn atau klakson kapal.

Namun perahu nelayan tersebut masih tetap bertahan pada posisinya di tengah alur kapal.

Nakhoda Maju Daya 87 kemudian mengambil inisiatif menghindar ke sisi kiri alur dan menempatkan perahu nelayan itu disisi kanan kapal Maju Daya 87.

"Namun setelah mereka menghindar ke sisi kiri alur, Nakhoda Maju Daya 87 dengan jarak yang sudah dekat melihat jaring nelayan tersebut melintang dari tengah alur sampai ke sisi kiri alur," terangnya.

"Nakhoda kembali inisiatif untuk menghindari jaring nelayan tersebut dengan kembali bergerak ke sisi kanan alur dan menempatkan perahu nelayan tersebut di sisi kiri kapal Maju Daya 87," lanjut Kukuh menjelaskan keterangan Nakhoda.

Pada saat itu posisi kapal sudah dekat sekali dengan perahu nelayan, dan kapal maju Daya 87 berhasil menghindar dari perahu nelayan tersebut.

Namun Tongkang yang ditarik TB Maju Daya terus bergerak lurus ke arah kiri, saat itu posisi kapal masih terus berusaha bergerak ke kanan untuk menghindarkan tongkang dengan perahu nelayan dan jaring jaringnya.

Kondisi ini kemudian membuat kapal tidak memungkinkan lagi untuk terus menarik tongkang menghindari perahu.

Dikarenakan jika kapal terus bergerak ke kanan alur akan mengakibatkan kapal kandas dan kemungkinan bisa mengakibatkan kapal terbalik karena terlipat oleh tali towing tongkang.

Selanjutnya tongkang tidak bisa dikendalikan lagi oleh kapal Maju daya 87 kondisi jarak dan laju tongkang yang cepat dan dekat dengan perahu nelayan tersebut menyebabkan perahu nelayan menabrak tidak haluan tongkang mengakibatkan tabrakan antara tongkang dengan perahu nelayan.

Saat kejadian perahu nelayan berisi dua orang nelayan yang posisinya ada di atas perahu bagian depan. satu orang di belakang perahu.

Pada saat perahu nelayan tersebut terbalik satu orang berhasil loncat dan bergantung di tali Towin. Tetapi satu orang tetap di perahu.

"Setelah terjadi kapal Maju Daya 87 langsung lepas Towing dan bergerak ke perahu nelayan untuk melakukan penyelamatan," ucapnya.

Satu orang berhasil diselamatkan atas nama Adi Masrul Nasri (36) warga Desa Panebal.

"Satu orang belum ditemukan Idrus berusia 61 tahun. Hingga saat ini masih dalam upayapencarian tim SAR gabungan diperairan tersebut," tutupnya.

( Tribunpekanbaru.com / Muhammad Natsir )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved