Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Lebaran 2023

Wisatawan Membludak di Skywalk Mempura Siak, 7.000 Tiket Terjual Hari Pertama Buka

Sedikitnya 7.000 tiket terjual pada hari pertama wisata Skywalk Tengku Buwang Asmara buka libur lebaran Idul Fitri 1444 H.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Sesri
ISTIMEWA
Pengunjung skywalk Tengku Buwang Asmara Siak membludak pada hari pertama buka libur lebaran Idul Fitri 1444 H, Minggu (23/4/2023). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Libut lebaran wisatawan membludak di destinasi wisata Skywalk Tengku Buwang Asmara, kecamatan Mempura kabupaten Siak, Minggu (23/4/2023).

Sedikitnya 7.000 tiket terjual pada hari pertama buka libur lebaran Idul Fitri 1444 H.

Wisatawan datang dari berbagai daerah, dari dalam kabupaten Siak dan luar daerah.

Tingginya tingkat kunjungan memberikan efek ganda yang besar terhadap warga setempat. Pada pedagang makanan dan minuman panen untung.

“Saya datang dari Pekanbaru bersama keluarga pada lebaran kedua, tujuan utama kami memang ke Skywalk ini, sekaligus ingin merasakan sensasi berjalan di jembatan kaca,” kata Wesi (31).

Ia memilih berlibur ke Siak karena melihat Skywalk di berita-berita di internet. Destinasi tersebut satu-satunya di Riau, sehingga memancing minatnya untuk ingin melihatnya secara langsung.

“Selama ini kami hanya melihat destinasi serupa melalui internet, sekarang udah ada di Siak. Jarak Pekanbaru -Siak juga dekat, jadi sangat efektif dan efisien berlibur ke Siak saat libur lebaran ini,” kata dia.

Baca juga: Pemkab Siak Buka Skywalk Tengku Buwang Asmara pada Hari Pertama Lebaran Idul Fitri 1444 H

Baca juga: Dancing Light di Mempura Skywalk, Destinasi Wisata Baru Kelas Dunia di Kota Siak

Kepala Dinas Pariwisata Siak, Tekad Perbatas Setia Dewa mengatakan Skywalk Tengku Buwang Asmara menjadi destinasi terbanyak dikunjungi. Bahkan pada hari pertama buka, Minggu (23/4/2023) 7.000 tiket habis terjual.

Pemkab Siak menghasilkan PAD Rp 65-70 juta dalam satu hari pertama.

“Serbuan pengunjung hari pertama benar-benar luar biasa, alhamdulillah teratur dan lancar. Skywalk telah menjadi magnet utama pada libur lebaran ini,” kata dia.

Tekad mengatakan jadwal buka Skywalk pada pukul 10.00 -17.30 WIB. Keramaian terjadi rata-rata pada setiap jam buka melihat kondisi hari pertama libur-lebaran Idul Fitri 1444 H ini.

“Semoga ini juga menjadi magnet ekonomi bagi masyarakat kita di Mempura,” kata Tekad.

Tekad mengatakan, tingginya antusias pengunjung menjadi bahwa Pemkab Siak telah membangun daerah dengan konsep yang benar dan dengan hati. Hal tersebut diejawantahkan oleh Dinas PU dalam melaksanakan pembangunan dan Dinas Pariwisata dalam mempromosikan bangunan tersebut.

“Pak Bupati telah mempatrikan didirinya membangun dengan hati. Bukan sebaliknya seperti anggapan segelintir orang, membangun dengan egois,” katanya.

Pembangunan Skywalk ini dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Permukiman (PU Tarukim) Siak.

Kepala Dinas PU Tarukim Siak Irving Kahar Arifin telah memprediksi sejak awal bahwa Skywalk akan menjadi daya tarik baru, karena pembangunannya dirancang dengan konsep yang baik, aman dan estetik.

“Ya benar, Pak Bupati bersama kita selalu menekankan bahwa membangun dengan konsep yang benar dan pakai hati, sehingga bangunan mempunyai kemaslahatan bagi pemerintah dan masyarakat setempat,” kata Irving.

Terkait nama untuk Skywalk diambil dari Sultan Siak Kedua, yaitu Tengku Buwang Asmara. Makam Tengku Buwang Asmara juga berada di kampung adat Kampung Tengah, kecamatan Mempura.

“Jadi sangat cocok nama yang diberi diambil dari nama pahlawan yang memang berada di Mempura. Salain itu Tengku Buwang Asmara juga sedang diusulkan menjadi pahlawan nasional RI,” kata Irving.

Irving juga menjelaskan ada beberapa skywalk di Indonesia yang menjadi inspirasinya dalam membangun skywalk Mempura.

Seperti jembatan Gentala Arasy, di ibukota provinsi Jambi. Skywalk ini menyajikan panorama pemandangan melintasi Sungai Batanghari.

Selain itu ada Heha Sky View, Yogyakarta dengan Panorama​​ Pemandangan Kota Yogyakarta. Dan terakhir Sky Walk Senayan Park, Jakarta dengan panorama Pemandangan Kota.

“Kita membangun skywalk Mempura tentu berbeda dari sumber inspirasi yang telah kita sebutkan tadi,” ulasnya.

Irving menjelaskan, yang membedakan Sky Walk Mempura dengan yang lainnya adalah panorama yang dinikmati wisatawan.

Panoramanya adalah susur sungai Siak dan menyebrangi sungai Melengo. Dari skywalk Mempura dapat menikmati keindahan Istana Asserayyah Hasyimiah dan Water Front City secara bersamaan.

“Karena berada tepat di posisi berseberangan,” kata Irving lagi.

Akan tetapi, wisatawan juga dapat menikmati keindahan Sungai Siak dengan berbagai macam aktivitas lalu lintas kapal besar, tongkang dan perahu nelayan yang melaluinya tanpa harus melintasi Sungai Siak.

“Karena Sky Walk Mempura dibangun dengan konsep menyusuri tepian sungai, berbeda dengan Jembatan Gentala Arasy yang melintasi sungai secara langsung,” jelasnya.

Selain itu, panorama yang dihadirkan merupakan keindahan alam yang masih alami. Bukan merupakan taman buatan seperti pada beberapa contoh yang telah disebutkan itu.

Kampung adat Kampung Tengah adalah kampung tua di Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak. Kawasan ini tidak terpisahkan dengan kota pusaka (heritage).

“Pembangunan skywalk adalah untuk menyajikan atau melihat dengan sisi berbeda dari kampung tua itu sendiri,” kata dia.

( Tribunpekanbaru.com /mayonalputra)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved