Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kisah Viral

KISAH VIRAL : Dodik dan Yani Menangis Sejadi-jadinya tahu Cucu Tewas Tragis Ditangan Ayah Kandung

Dodik dan Yani tak pernah menyangka cucunya harus meregang nyawa ditangan ayah kandung . Minta pelaku dihukum mati saja

Editor: Budi Rahmat
pixabay
Dodik dan Yani menangis sejadi-jadinya tahu cucunya tewas tragis 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dodik dan Yani menangis sejadi-jadinya setelah mengetahui cucunya meninggal dunia dengan cara yang sadis .

Pilunya lagi sang cucu justru meninggal dunia di tangan bapaknya sendiri . Hal yang bikin Dodik dan Yani tak habis pikir .

Saking geramnya , keduanya meminta agar pelaku dihukum mati saka

"Dua orang tua itu sering pakai narkoba. Kok bisa dibunuh bapaknya sendiri. tolong tersangka di hukum mati," kata Dodik di Mapolsek Menganti.

Baca juga: Siapapun yang Melihat Gambar Ini Pasti Menangis setelah Tahu Nasib Anak si Pembuat Gambar

Ya , Dodoik dan Yani adalah kakek dan nenek dari Z , bocah 9 tahun yang tewas ditangan ayah kandungnya di Gresik .

KJorban dihabisi sat tengah tertidur dalam posisi telungkup . Tak bisa lalukan apapun , korban akhirnya meninggal dunia karena salah satu hujaman pisau mengenai jantungnya .

Z meninggal seketika di dalam kamar . Sedangkan pisau berlumuran drah ada di gengmana ayah kandunynya yang hanya bisa menatap nanar.

Baru Dijemput dari Mondok

Nasib AK alias Z sungguh tragis. Anak perempuan berusia 9 tahun itu meninggal dunia dibunuh ayah kandungnya sendiri Muhammad Qodad Affaul alias Afan (29).

Afan menghabisi nyawa anak perempuannya dengan pisau di dalam kamar rumah kontrakan yang berada di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Gresik pada Sabtu (29/4/2023) pukul 04.30 WIB.

Z ternyata baru pulang sebelum Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Sebelumnya ia tinggal di pondok pesantren dengan biaya dari sang kakek, Dodik (62) dan neneknya, Yani (60).

Baca juga: Pilu, Begin Isi Surat Bocah 9 Tahun yang Dibunuh Ayahnya Sendiri di Gresik

Dodik dan Yani sepakat membawa cucunya di pondok pesantren karena tak tega melihat menantu dan anaknya sering bertengkar

Tersangka Afan dan istrinya kerap bertengkar karena faktor ekonomi. Afan sendiri bekerja di tempat konveksi. Sedangkan sang istri tak betah di rumah dan selalu ingin kembali menjadi pemandu karaoke.

Ketidakcocokan keduanya membuat rumah tangga yang dibangun selama bertahun-tahun lamanya renggang. Mereka sempat pisah ranjang, namun akur kembali.

"Mondok di Malang. Baru dijemput kemaren saat lebaran," kata Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdhan, Senin (1/5/2023).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved