Implementasi Merdeka Kampus Mengajar Pada Program Studi Pendidikan Matematika

Implementasi Merdeka Kampus Mengajar Pada Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh Finola Marta Putri

Mahasiswa Program Doktoral UPI Bandung

Dosen Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Indonesia baru saja memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei. Pendidikan sangat penting untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul sehingga siap menghadapi tantangan zamannya tanpa tercerabut dari akar budaya bangsanya oleh karena itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Bapak Nadiem Makariem telah mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 yang memberikan hak kepada mahasiswa untuk tiga semester belajar di luar program studinya.

MBKM bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Melalui interaksi yang erat antara perguruan tinggi dengan dunia kerja, dengan dunia nyata, maka perguruan tinggi akan hadir sebagai mata air bagi kemajuan dan pembangunan bangsa, turut mewarnai budaya dan peradaban bangsa secara langsung.

Perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki program studi pendidikan matematika juga turut andil dalam mengimplementasikan MBKM. Lalu sejauh ini bagaimana implementasi MBKM pada program studi pendidikan matematika?

Berikut akan diuraikan beberapa penelitian terkait implementasi MBKM pada program studi pendidikan matematika berdasarkan Publish or Perish dengan kata kunci ”implementasi MBKM kampus merdeka perguruan tinggi pendidikan matematika” sebagai berikut.

Sao, dkk (2022) menyatakan bahwa mahasiswa di Universitas Flores memberikan respon yang positif terhadap dan sudah menyiapkan diri untuk mengikuti kegiatan MBKM khususnya program asistensi mengajar di satuan pendidikan.

Arafu (2023) meneliti impelementasi kurikulum merdeka dalam meningkatkan motivasi belajar dan telah berhasil di terapkan khususnya pada mahasiswa semester 3 di Universitas Negeri Semarang ditandai dengan terlaksananya proses pembelajaran yang mana pengajar menjadi fasilitator dan mediator serta motivator bagi mahasiswa agar mereka semangat dalam belajar.

Sementara itu, Patmaningrum (2022) menyatakan Program   Studi   Pendidikan Matematika STKIP PGRI Nganjuk menerapkan program MBKM terdiri dari: program asistensi mengajar di satuan pendidikan, Program Pertukaran Pelajar dan program Wirausaha.

Penelitian ini sejalan dengan Irawan, dkk (2022) di STKIP Taman Siswa yang menyatakan bahwa (1) Proses pelaksanaan MBKM di Prodi Pendidikan Matematika mengikuti indikator kerja utama (IKU) sesuai dengan pedoman dan regulasi yang ditetapkan oleh Kemendikbud, dengan mengintegrasikan tiga indikator kerja MBKM, yaitu; Magang/Praktek, kewirausahaan dan Pertukaran Pelajar/Mahasiswa; (2) Hasil capaian pengintegrasian MBKM dalam kurikulum Prodi Pendidikan Matematika, yaitu; buku pedoman Kurikulum MBKM dan perwakilan melakukan magang/praktek kerja di BPS Kabupaten Bima, mengajar di sekolah melalui PPL 1 sebahagian lagi terlibat dalam pertukaran pelajar dengan Prodi Matematika kampus IKIP Bojo Negoro Jatim, dan mahasiswa juga terlibat dalam kegiatan wirausaha dibawah pengawasan prodi.

Berdasarkan beberapa peneltian di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi MBKM pada program studi pendidikan matematika terdiri dari: program asistensi mengajar di satuan pendidikan, Program Pertukaran Pelajar dan program Wirausaha. Selain itu, mahasiswa memberikan respon yang positif terhadap MBKM dan MBKM dapat meningkatkan motivasi mahasiswa agar mereka semangat dalam belajar sehingga mahasiswa lebih siap nantinya dalam menghadapi dunia kerja.(*)