Kisah Nabi Sulaiman : Bisa Berbicara dengan Binatang dan Punya Tentara Jin

Kisah Nabi Sulaiman akan menjelaskan bahwa Nabi Sulaiman bisa berbicara dengan binatang dan punya bala tentara jin

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Ilustrasi
Kisah Nabi Sulaiman : Bisa Berbicara dengan Binatang dan Punya Tentara Jin 

Nabi Sulaiman a.s. merupakan nabi dari salah satu keturunan dan yang menggantikan Nabi Daud a.s. sebagai raja. Sejak ia kecil Nabi Sulaiman telah menunjukkan banyak kecerdasan dan ketajaman dalam berpikir, tak hanya itu ia juga sangat bijaksana dalam pengambilan suatu keputusan. Ketika akhirnya Nabi Sulaiman menginjak usia yang cukup, Allah kemudian mengangkatnya sebagai nabi serta menjadi raja di Kerajaan Israil. Nabi Sulaiman juga tidak hanya berkuasa atas manusia, namun bagi semua makhluk, baik jin maupun binatang.

Tak heran, jika Nabi Sulaiman akhirnya memahami semua bahasa binatang. Ia juga dikenal sebagai raya yang kaya raya, Nabi Sulaiman memiliki istana yang sangat megah dan indah yang dibangun dengan gotong royong binatang, jin dan manusia. Diceritakan bagaimana nabi Sulaiman yang memahami Bahasa binatang kemudian pada suatu ketika melewati suatu tempat bersama para pasukannya.

Di tempat ini terdapat sarang semut yang ketakutan ini kemudian berlarian menuju sarang untuk dapat menyelamatkan diri. Mendengar suara semut yang ketakutan, Nabi Sulaiman a.s. kemudian memerintahkan pasukannya untuk dapat berhenti, menunggu semut-semut tersebut masuk ke dalam sarangnya, serta berpesan agar pasukanya berhati-hati agar tidak menginjak semut.

Kisah Nabi Sulaiman lainnya adalah tentang Ratu Bilqis yang kemudian memimpin negeri Saba’. Ratu Bilqis yang memiliki kerajaan dengan luas tak terkira dan rakyatnya yang hidup dengan sangat makmur. Meski mereka pada akhirnya disesatkan oleh iblis sehingga tidak menyembah Allah, melainkan matahari. Kepada burung hud-hud yang mengabarkan Ratu Bilqis, Nabi Sulaiman kemudian mengirimkan surat, setelah membacanya ia memanggil seluruh penasihat kerajaan dan punggawa.

Konon, Ratu Bilqis tidak ingin peperangan terjadi dan hanya merusak keindahan istana serta merugikan rakyatnya. Ratu Bilqis juga memilih mengirimkan hadiah kepada Nabi Sulaiman. Jika Nabi Sulaiman kemudian menerima hadiah tersebut maka Ratu Bilqis akan menganggap bahwa ia hanyalah seorang raja yang senang menerima hadiah.

Namun Nabi Sulaiman menolak hadiah tersebut karena ia telah memiliki harta benda yang jauh lebih menarik jika dibandingkan dengan hadiah tersebut. Nabi Sulaiman pun kemudian berpesan kepada utusan Ratu Bilqis, agar dapat memeluk agama Allah serta meninggalkan penyembahan terhadap matahari. Nabi Sulaiman berkata jika Ratu Balqis dan rakyatnya kemudian mau memeluk agama Allah, maka kerajaan Saba’ akan berada dalam kondisi yang selamat. Setelah utusan tersebut kembali ke negeri Saba, Ratu Bilqis kemudian memutuskan untuk mendatangi kerajaan Nabi Sulaiman.

Setelah mengetahui perjalanan Ratu Bilqis menuju ke negerinya, Nabi Sulaiman kemudian bermaksud menunjukkan mukjizat kepada Ratu Bilqis sebagai bukti atas kenabiannya, yaitu dengan kemampuannya dalam mendatangkan singgasana Ratu Bilqis. Ketika Ratu Bilqis tiba, Nabi Sulaiman a.s. bertanya, “Apakah singgasana ini mirip dengan singgasana kerajaanmu?”. Ratu Bilqis menjawab, ”Ya, sepertinya memang milikku.”

Setelah memeriksanya, Ratu Bilqis kemudian membenarkan bahwa singgasana tersebuy adalah miliknya. Ratu Bilqis juga mengatakan bahwa dirinya mengetahui kekuasaan Allah serta kenabian nabi Sulaiman sejak burung Hud-hud yang membawa surat untuknya, Namun yang menghalangi keimanan dari Ratu Bilqis adalah karena ia masih hidup di tengah-tengah kaum yang kufur. Namun, setelah kejadian itu Ratu Bilqis memeluk agama Allah. sumber data: Gramedia.com

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved