Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Janda Jablay Buat Aplikasi Kencan untuk Penuhi Kebutuhan Belaian dan Cari Jodoh

Seorang janda yang jarang dibelai atau Jablay setelah suaminya meninggal membuat aplikasi kencan untuk penuhi kebutuhan belaian dan cari jodoh

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
capture video youtube
Janda Jablay Buat Aplikasi Kencan untuk Penuhi Kebutuhan Belaian dan Cari Jodoh. Foto: Ilustrasi Janda 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Seorang janda yang jarang dibelai atau Jablay setelah suaminya meninggal membuat aplikasi kencan untuk penuhi kebutuhan belaian dan cari jodoh .

Namun, janda terserbut tidak saja menggunakan aplikasi itu untuk dirinya sendiri, namun bisa digunakan untuk janda dan duda lainnya.

Para janda dan duda diperbolehkan untuk bergabung dalam aplikasi ini, namun dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Adanya pertemuan janda dan duda dalam aplikasi kencan ini membuat aplikasi ini sekaligus sebagai aplikasi cari jodoh .

Bagi janda dan duda yang merasa cocok setelah terhubung melalui aplikasi ini, bisa saja untuk menjalin hubungan ke jenjang pernikahan.

Si janda itu bernama Wake Nick  dan ia ditinggal suaminya yang sudah meninggal dunia.

Untuk mengisi kekosongan hatinya, akhirnya ia pun memiliki ide untuk membuat sebuah aplikasi seks.

Aplikasi seks itu diperuntukkan Wake Nick bagi para janda dan duda yang mendambakan kasih sayang setelah ditinggal pasangan.

Wake Nick yang kini berusia 50 tahun itu juga seorang janda, yang baru ditinggal mati suaminya pada 2020 lalu.

Ia pun sering kali menangis dan merindukan kasih sayang dari sang suami, namun tak pernah bisa ia dapatkan hingga dirinya menciptakan aplikasi bernama ‘WidowsFire’.

Menurut Wake, Widows Fire adalah istilah yang biasa digunakan dalam komunitasnya untuk menggambarkan hasrat seks yang intens setelah kehilangan pasangan.

“Kita semua mendambakan kasih sayang, saya dan suami satu ranjang selama 20 tahun dan kini ia tak ada, saya membutuhkannya,” ujar Wake dilansir dari saostar.vn.

Tak semua orang bisa bergabung di aplikasi tersebut, setiap anggota harus menunjukkan sertifikat kematian pasangan mereka untuk memenuhi syarat.

Dari aplikasi itu juga nantinya para janda dan duda bisa saja menemukan tambatan hati yang baru.

Ia mengatakan dalam aplikasi itu banyak sekali fitur menarik, ada yang khusus untuk para janda dan duda yang siap berkencan lagi.

Ada juga fitur lainnya untuk orang-orang yang merindukan sentuhan fisik.

Wake Nick juga mengatakan ia bertemu dengan suaminya di salah atu aplikasi dating, saat mereka bertemu keduanya langsung merasa cocok.

Hal itu lah yang mendasari Wake menciptakan aplikasi seks untuk para janda dan duda.

Wake bertemu dengan suaminya, berpacaran dan kemudian menikah pada tahun 2004 silam.

Lalu, mereka memiliki seorang putra bernama Finn pada 2007.

“Kami menjalani kehidupan yang sangat indah,” kenang wanita tersebut.

“Dia adalah ayah rumah tangga yang luar biasa dan melakukan semua, jalan-jalan, sekolah hingga memasak,” sambungnya.

Namun pada Juli 2017, Wake merasa kehidupannya menjadi hampa kala sang suami, Andy mengalami serang jantung.

Mulanya, Andy sudah mulai sembuh dari sakitnya itu.

Namun, beberapa hari setelah itu penyakit Andy kembali kambuh hingga membuatnya cedera otak fatal karena kelaparan oksigen.

“Dia tak bisa berjalan, bahkan mendiang suami saya tak mengenali keluarganya,” tuturnya.

Setelah itu, Andy pun harus diletakkan di sebuah panti jompo untuk mendapatkan perawatan intensif.

Naas, saat Covid melanda, Andy tertular dan mengakibatkan kesehatannya semakin menurun.

Tak lama setelah itu, suami Wake pun meninggal dunia di usia 57 tahun.

Waktu berlalu, Wake Nick pun kerap merasa kesepian.

Kemudian, ia mulai proses kencan yang menakutkan lagi.

Wake berkata bahwa dia menyadari betapa dia memiliki banyak kesamaan dengan para duda.

"Kami tidak meninggalkan pasangan kami, kami telah ditinggalkan dalam situasi ini, bukan karena pilihan kami yang membuatnya semakin sulit,” ujarnya.

Wake mengakui itu adalah hal teraneh di dunia untuk memiliki hubungan seksual baru setelah kehilangan pasangan jangka panjang.

Ibu tunggal itu mengatakan jika dia kewalahan menanggapi banyak komentar atas usahanya itu, padahal baginya hal itu dibutuhkan untuk kelangsungan hidup.

Akhirnya ia menciptakan aplikasi seks, agar semua orang sepertinya bisa bahagia dan bergembira kembali. sumber data: TribunStyle.com

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved