Ungkap Rahasia Sukses bersama Inter Milan , Steven Zhang Singgung Sosok Simone Inzaghi

TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Inter Milan , Steven Zhang mengungkapkan rahasia suksesnya bersama nerazzurri .

pria asal China itu secara terbuka mengatakan ada hal yang penting yang membuat dirinya begitu sukses dengan Inter Milan .

Seperti diketahui , Inter Milan tahun ini bisa dikatakan memasuki masa kejayaannya . Mereka lolos ke final Liga Champions .

Baca juga: Inter Milan Berhemat Tidak Semua Pemain Akan Diperpanjang Kontraknya

Kemudian juga sudah menggondol trophi Coppa Italia . Tentu saja prestasi tersebut memberikan suntikan moral yang snagat luar biasa .

Dan Presiden Inter Milan , Steven Zhang angkat bicara terkait kesuksesannya dengan Nerazzurri .

Ia mengatakana ikatan erat dengan pelatih Simone Inzaghi telah memainkan peran besar dalam Steven Zhang menikmati kesuksesan sebagai Presiden Inter Milan selama beberapa musim terakhir.

Ini adalah tampilan edisi cetak hari ini dari surat kabar Gazzetta dello Sport yang berbasis di Milan, melalui FCInterNews , setelah Inzaghi dan Zhang meraih trofi lainnya dalam bentuk trofi Coppa Italia kedua berturut-turut.

Zhang kini telah memenangkan lima trofi sebagai Presiden Inter. Ini membawanya ke urutan ketiga dalam daftar Presiden klub paling sukses sepanjang masa, dalam hal trofi yang dimenangkan.

Hanya dua orang di depan Zhang adalah ikon klub Angelo dan Massimo Moratti.

Baca juga: Siap-siap Fans Indonesia Kecewa, Penyerang Inter Milan Lautaro Martinez tidak Ikut dalam Tur ke Asia

Zhang Mendapat Manfaat Dari Persahabatan Dengan Inzaghi Di Inter Milan
Dalam pandangan Gazzetta, Zhang berutang banyak kepada Inzaghi karena membawanya ke tempatnya sekarang.

Presiden memenangkan trofi pertamanya sebagai presiden Inter dengan gelar Serie A di musim 2020-21. Itu dengan Antonio Conte sebagai pelatih kepala.

Namun, setelah Conte mengundurkan diri, Nerazzurri mencari pengganti yang cocok. Zhang, serta direktur klub, memutuskan untuk menunjuk Inzaghi dari Lazio.

Inzaghi telah terbukti sangat cocok dengan Inter.

Tidak hanya gaya permainan dan metode kerja pria berusia 47 tahun itu cocok untuk skuat, tetapi ia juga menjaga ketenangan di belakang layar.

Meskipun ada tekanan yang sangat besar, dan terkadang kekacauan, Inter tetap berada di jalur yang stabil.