Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Miris LGBT di Riau Memprihatinkan, PMI Sebut Orang Terjaring HIV Saat Donor Darah Cukup Tinggi

Dari data yang ada dari klinik VCT Pekanbaru yang menangani HIV, di mana saat ini yang terjaring HIV dari donor darah sudah cukup tinggi di Riau

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nurul Qomariah
Shutterstock
Ilustrasi. Ketua PMI Riau Syahril Abubakar mengatakan, dari data yang ada dari klinik VCT Pekanbaru yang menangani HIV, di mana saat ini yang terjaring HIV dari donor darah sudah cukup tinggi di Riau 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Lesbian Gay Bisexual dan Transgender (LGBT) sudah menjadi kekhawatiran bersama di Provinsi Riau, semua pihak saat ini bahu membahu menangkalnya.

Hal yang sama dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Riau.

Ketua PMI Riau, Syahril Abubakar mengatakan bahwa LGBT saat ini turut menjadi perhatian pihaknya.

"Persoalan LGBT ini menjadi salah satu fokus kami juga. Di samping kejiwaan kepada penyakit LGBT ini sangat rentan sekali," katanya.

Syahril mengatakan, dari data yang ada dari klinik VCT Pekanbaru yang menangani HIV, di mana saat ini yang terjaring HIV dari donor darah sudah cukup tinggi di Riau.

"Salah satu akibat dari LGBT ini, dampaknya pada peningkatan HIV itu tadi. Maka itu yang perlu kita dorong untuk sama sama mengantisipasi, menangkal LGBT ini sejak dini,"ujar Syahril.

Ia mengatakan, bahwa pihaknya mengerahkan Palang Merah Remaja (PMR) untuk melakukan sosialisasi di sekolah sekolah tentang bahaya LGBT.

"Melalui PMR kita dari PMI memberi pemahaman, kemudian mereka (PMR) memberi pemahaman pula kepada kawan kawannya di sekolah, dan kampus melalui KSR," jelasnya

"Trendnya semakin meningkat, PMR akan jadi garda terdepan untuk menangkal LGBT, mereka bisa saling ingat mengingatkan, dan bahasa mereka akan lebih sampai karena seumur daripada penyuluh yang datang dari puskesmas atau dinas kesehatan," ujarnya.

Selain itu, kata Syahril lagi, selain dari aspek kesehatan, juga harus digempur dari aspek kejiwaan.

Pemerintah dan pihak sekolah bisa untuk mengerahkan guru - guru khusus penyuluhan dan bimbingan konseling untuk lebih banyak materinya ke arah penangkalan LGBT.

( Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved