Pemadaman Karhutla di Bengkalis di Giam Siak Kecil Masih Berlangsung, Lahan Terbakar Bisa Meluas

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Upaya pemadaman Karhutla di Bengkalis di wilayah Giam Siak Kecil tepatnya Desa Tasik Tebing Serai Kecamatan Tualang Muandau masih dilakukan hingga kini.

Satgas Karhutla Bengkalis berjibaku memadamkan api yang membakar kawasan suaka margasatwa tersebut.

Luas lahan terbakar di daerah itu diperkirakan bisa bertambah meluas.

Hal ini diungkap langsung Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bengkalis Supandi kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (21/6/2023).

Menurut dia pemadaman dilakukan juga melalui jalur udara dengan menggunakan water bombing helikopter BNPB.

"Api masih ada, Satgas Darat juga sudah dilokasi bergerak memadamkan api. Beberapa titik yang tidak bisa masuk melalui darat dipadamkan melalui udara dengan menggunakan water bombing," jelas Kalaksa.

Menurut dia, pemadaman di daerah GSK ini selain tim Satgas gabungan TNI, Polri BPBD juga dibantu oleh BKSDA Riau.

Terkait lahan yang terbakar diduga akan digunakan sebagai lahan perkebunan pihak BPBD Bengkalis belum bisa memberikan keterangan, karena bukan kewenangan pihaknya.

"Kalau terkait itu bisa konfirmasi kepada pihak Kepolisian, mereka yang berwenang untuk menjelaskan," tambahnya.

Luas lahan terbakar kemungkinan terus bertambah, karena api sampai saat ini belum padam secara total.

Namun nanti secara pastinya pihaknya menunggu laporan dari tim di lapangan.

Sementara Karhutla di Bathin Solapan yang sempat muncul pada hari Minggu lalu, saat ini sudah pendinginan. Sudah berhasil dikendalikan oleh tim Karhutla gabungan.

Sementara untuk Karhutla di Kecamatan Pinggir juga saat ini masih dalam upaya pemadaman.

Bahkan tim gabungan dari provinsi juga sudah turun melakukan pemadaman di wilayah tersebut.

"Kita dapat bantuan langsung dari tim BNPB yang ada di Mandau untuk melakukan pemadaman. Luas lahan masih sama dengan keterangan sebelumnya saat Karhutla di temukan, nanti kita update data baru sore ini," ujarnya.

( TribunPekanbaru.com / Muhammad Natsir )