Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Suami Bunuh Istri di Bengkalis

Kisah Tragis Istri di Bengkalis Riau, Dikira Tewas Bunuh Diri Ternyata Dibunuh Suami

Istri di Bengkalis Riau berinisial RM yang awalnya dikira bunuh diri, ternyata belakangan terungkap ia dibunuh suaminya sendiri

|
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Kamar di mana istri di Bengkalis ditemukan tak bernyawa, awalnya dikira bunuh diri ternyata belakangan diketahui korban dibunuh suaminya sendiri. 

 


TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Tidak ada yang menyangka, meninggalnya seorang istri di Bengkalis Riau berinisial RM yang awalnya dikira bunuh diri, ternyata belakangan terungkap ia dibunuh suaminya sendiri.

Kisah hidup wanita berusia 39 tahun itu berujung pilu. Nyawanya melayang di tangan pasangannya.

Awalnya tidak ada yang menduga jika kematian warga Dusun Sumber Asri Desa Sungai Nibung Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis itu karena dibunuh.

Pasalnya, ibu dari dua anak tersebut ditemukan tak bernyawa di kamar tidurnya dengan kain yang menjerat leher seperti orang yang bunuh diri.

Baca juga: Tersangka Pembunuh Istri Sendiri di Bengkalis Terancam Pidana Mati atau Penjara Seumur Hidup

Baca juga: Dipicu Sakit Hati Sering Dituduh Selingkuh dan Main Perempuan, Suami Tega Bunuh Istri di Bengkalis

Baca juga: Kronologi Pembunuhan di Bengkalis, Suami Siapkan Alibi Rapi Usai Cekik dan Sekap Istri Pakai Bantal

Namun, polisi berhasil mengungkap jika kematian wanita itu karena ulah suaminya sendiri.

Bahkanalibi rapi sudah disiapkan pelaku agar tak dicurigai polisi.

Berdasarkan pengakuan suaminya yang berinisial M, ia nekat menghilangkan nyawa istrinya karena kesal dan sakit hati dituduh selingkuh dan main perempuan.

Sebelumnya, Kapolsek Siak Kecil Ipda Eko Nursytiawan Besari mengungkapkan, RM diketahui sudah dalam tidak bernyawa dikediamannya saat petugas Polsek Siak Kecil sampai sekitar pukul 11.45 WIB, Jumat (21/7/2023).

" Ketika personil kita ke rumah RM saat itu suami dan anaknya sudah berada di rumah. Keterangan suaminya saat pagi hari RM mengeluhkan sakit kepala dan masih berkomunikasi untuk mempersiapkan anaknya pergi sekolah," terang Kapolsek kala itu.

Ketika anaknya pergi berangkat sekolah, suaminya pun berangkat menuju Sungai Pakning untuk melakukan servis motor.

Selama di perjalanan suami korban masih berkomunikasi melalui aplikasi WA dan korban memesan ikan bakar.

Saat akan pulang dari bengkel Yamaha Sungai Pakning suami RM membelikan ikan bakar sebanyak dua bungkus.

Kemudian menelepon istrinya sekitar pukul 09.00 WIB namun tidak diangkat.

"Suami RM kemudian suaminya mengirimkan pesan WA dan tidak mendapatkan balasan. Sesampainya di rumah sekitar pukul 11.15 WIB suaminya menanyakan kepada anaknya keberadaan RM," terang Kapolsek.

Namun anak korban menjelaskan sekira pukul 10.00 WIB korban masih berada di kamar dan kamar dalam keadaan terkunci.

Merasa penasaran keberadaan ibunya di dalam kamar dengan keadaan terkunci anaknya mengintip kamar, terlihat melalui angin angin pintu kamar ternyata ada ikatan kain.

“Mendengar cerita anaknya tersebut kemudian suami RM berusaha melihat dari jendela namun jendela tertutup rapat," ujar Kapolsek.

"Suami RM langsung mengambil tangga dan berusaha melihat korban dari atas plafon rumah dan dilihatnya korban sudah bersandar di belakang pintu kamar dan leher korban sudah terikat oleh kain panjang,” beber Kapolsek.

Suami RM melihat korban kemudian turun dari tangga dan menyuruh anaknya memanggil nenek, namun saat itu nenek tidak ada di rumah dan kemudian meminta tolong dengan warga sekitar.

" Datanglah beberapa warga dan mencongkel jendela kamar dengan linggis dan berhasil membukan jendela," tambahnya.

Berdasarkan keterangan suaminya, korban memiliki riwayat penyakit asam lambung, kolesterol dan asam urat. Serta sering mengeluhkan sakit kepala.

"Petugas kita juga menemukan obat sakit kepala dan satu gelas air di dalam kamar. Diduga sebelum gantung diri korban telah meminum obat sakit kepala tersebut," jelasnya.

Selain itu ditemukan catatan kecil yang berisikan pesan terakhir kepada suaminya. Dalam catatan tersebut tidak tertulis ada permasalahan keluarga.

Hanya pesan ucapan terima kasih kepada suaminya serta pesan agar suaminya menjaga kedua anak mereka.

" Setelah dilakukan olah TKP, jasad korban di bawa ke Puskesmas Lubuk Muda untuk dilakukan Visum et Revertum. Keluarga korban menerima keadaan korban dan menolak dilakukan autopsi terhadap korban, pihak keluarga juga membuat berita acara penolakan dilakukan autopsi," tambah Kapolsek.

Dicekik dan Dibekap Bantal oleh Suami

Istri di Bengkalis yang dikira bunuh diri ternyataKapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro dibunuh suaminya sendiri.

Hal itu diungkapkan Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro aat melakukan Press Conference didampingi Kasatreskrim Polres Bengkalis AKP Firman Fadillah di halaman Mapolres Bengkalis, Jumat (28/7) pagi.

Menurut Kapolres kematian RM dipastikan meninggal dunia bukan karena gantung diri atau cekikan kain gantung saat ditemukan. Ini terungkap setelah dilakukan otopsi oleh pihak Kepolisian.

Pembunuhan dilakukan suaminya sendiri setelah proses penyelidikan dan penyidikan dilakukan pihak kan.

M menyiapkan alibi gantung diri agar perbuatan pidananya tidak diketahui.

"Kita lakukan pemeriksaan intensif dan berhasil membuktikan kasus ini merupakan pembunuhan bukan bunuh diri," terang Kapolres.

Korban ternyata dicekik oleh tersangka dan disekap dengan menggunakan batal oleh tersangka.

Pengungkapan ini dilakukan tim gabungan Polsek Siak Kecil dan Polres Pariaman.

"Keterlibatan Polres Pariaman dalam upaya pengungkapan ini, karena jasad korban sempat dibawa ke kampung halaman di Pariaman untuk dikebumikan," terang Kapolres.

Menurut Kapolres upaya aupsi terhadap jasad korban dilakukan di Sumatera Barat atas persetujuan keluarga korban di sana.

Pembunuhan dilakukan tersangka berawal dari terjadi keributan Jumat sore sekitar pukul 17.00 WIB antara tersangka dan korban.

Kapolsek Siak Kecil Ipda Eko Nursytiawan saat mendampingi Kapolres Bengkalis dalam konferensi pers mngatakan, pembunuhan dilakukan tersangka setelah magrib dengan cara mencekik korban dengan menggunakan tangan.

Kemudian kepala korban dihadapkan ke bantal untuk disekap. Penyekapan terjadi sekitar 20 menit yang menyebabkan nyawa korban melayang.

"Setelah meninggal inilah tersangka membuat alibi agar perbuatannya tidak terungkap. Sabtu pagi tersangka menunggu anaknya berangkat sekolah, M kemudian mengantungkan korban menggunakan kain di pintu kamarnya," jelas Kapolsek.

Setelah itu barulah tersangka membuat cerita seolah olah korban gantung diri. Kemudian juga menyiapkan catatan berupa wasiat permintaan maaf kepada suaminya.

Menurut Kapolsek tersangka M sempat menolak melakukan aupsi jasad korban. Karena berencana akan membawa jasad istrinya ke Pariaman untuk dikebumikan.

( Tribunpekanbaru.com / Muhammad Natsir )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved