Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Jalan Lintas Rengat - Tembilahan Ambles, Dinas PUPR Riau Sebut Truk Batubara Jadi Biang Keroknya

Jalan Lintas Rengat - Tembilahan tepatnya di Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Jaya Kabupaten Indragiri Hilir ambles akibat tergerus air sungai

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Jalan Lintas Rengat - Tembilahan tepatnya di Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Jaya Kabupaten Indragiri Hilir ambles akibat tergerus air sungai. 

 


TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Jalan Lintas Rengat - Tembilahan tepatnya di Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Jaya Kabupaten Indragiri Hilir ambles akibat tergerus air sungai.

Badan jalan yang terkena abrasi tersebut berubah menjadi kolam. Kendaraan yang melintas pun hanya bisa dilewati kendaraan mobil.

Sementara sepeda motor terpaksa harus mengambil sisi kiri jalan yang tersisa.

Jalan lintas Rengat - Tembilahan merupakan jalan provinsi dan menjadi tanggungjawab Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah IV Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau.

Mendapat laporan terkait amblasnya jalan lintas Rengat -Tembilahan tepatnya di Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Jaya Kabupaten Indragiri Hilir, Dinas PUPR PKPP Riau langsung menurunkan tim ke lokasi.

Saat ini bahan material mulai dibawa ke lokasi jalan amblas dan perbaikan sudah mulai dilakukan.

"Material sudah disiapkan. Perbaikan segera kita lakukan agar transportasi kembali lancar," kata Kepala UPT IV Dinas PUPR PKPP Riau, Yunan Haris, Selasa (5/9/2023).

Bahan material yang disiapkan mulai tanah, batu hingga lembaran geotekstil. Material geotekstil dari bahan sintetis ini berfungsi sebagai pelapis struktur jalan.

Tujuannya untuk menstabilkan dan memperkuat jalan yang berada di tanah bergambut.

Lapisan material menggunakan geotekstil ini dianggap satu solusi untuk meminimalisir amblasnya jalan yang berdekatan dengan sungai.

Jalan lintas ini sendiri menghubungkan dua kabupaten tersebut.

"Geotekstil ini untuk perkuatan struktur jalan untuk mencegah longsor. Fungsi geotekstil lainnya juga meminimalisir terjadinya gelombang karena tanahnya labil dan bergambut," kata Yunan.

Selain itu, ketahanan struktur tanah juga tidak terlepas dari ketahanan turap.

Karena itu, UPT Wilayah IV juga akan memaksimalkan tiang-tiang tanggul yang sudah dipasang sebelumnya di tepian sungai Indragiri tersebut.

Apalagi beban jalan cukup berat, sebab ruas jalan ini banyak dilintasi truk bermuatan batubara yang bobotnya mencapai 30 hingga 40 ton.

Kondisi ini jelas melebihi kekuatan kelas jalan yang kapasitasnya hanya mampu menahan bobot 8 hingga 10 ton saja.

Yunan mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan perbaikan jalan tersebut. Penanganan perbaikan fungsional jalan pertama pada 14 hingga 20 Maret 2023.

Penanganan perbaikan fungsional jalan kedua kembali dilakukan pada 18-20 Juni 2023. Selanjutnya UPT Wilayah IV juga kembali melakukan perbaikan fungsional jalan pada 17-24 Juli 2023.

"Truk batubara Ini memang problem utama. Bayangkan saja, kondisi jalan di tanah bergambut, muatannya 30-40 ton. Setiap hari lewat, apa ndak hancur jalan. Tapi karena ini juga ada kepentingan masyarakat, kita upayakan perbaikan secepatnya," ujar Yunan.

Panjang jalan yang diperbaiki karena amblas mencapai lebih kurang 200 meter.

Tingginya air pasang yang saat ini kerap menggenangi badan jalan akan menjadi kendala perbaikan.

( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgio )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved