Pembunuhan Wanita di Dumai
Kasus Mayat dalam Karung di Dumai, Pelaku Ajak Anak-anaknya Datangi Lokasi Pembuangan untuk Ziarah
Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton mengatakan, berkat kerja sama semua pihak, berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang menggemparkan Dumai
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI – Setelah mengungkap kasus pembunuhan mayat wanita dalam karung bernama Kartini yang ditemukan Jumat (25/8/2023) lalu, dan berhasil meringkus seluruh pelakunya, Polres Dumai menggelar pres release, Jumat (8/9/2023)
Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton mengungkapkan, berkat kerja sama semua pihak, polres Dumai, berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang menggemparkan Kota Dumai.
Korban pembunuhan itu bernama Kartini yang ditemukan terbungkus karung di bawah jembatan di Kecamatan Bukit Kapur.
"Seluruh pelaku yang merupakan satu keluarga telah berhasil kita amankan,"kata Dhovan Oktavianton yang didampingi Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Bayu Ramadhan Effendi, dan pejabat polres lainnya.
"Dua pelaku yang merupakan anak kandung dan anak tiri yang masih di bawah umur lebih dulu diamankan, sedangkan pelaku (suami) korban sempat melakukan pelarian diri ke luar kota,"
Dijelaskannya, SR diamankan polisi setelah sembilan hari menjadi buron.
Otak pelaku pembunuhan yang juga suami korban itu diringkus polisi di Desa Beteng Sari Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Senin (4/9/2023) sore sekira pukul 16.30 WIB.
"Jadi SR ini membunuh korban itu pada hari Rabu (23/9/2023) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, bersama anak laki lakinya, sedang anak perempuannya hanya ikut mengemas atau membungkus korban dengan karung sebelum dibuang," imbuhnya
Setelah membuang karung yang berisi mayat Kartini, SR sempat menjemput anaknya yang berada di pesantren.
Para pelaku termasuk anaknya yang baru dijemput tersebut kemudian berencana mau berziarah ke tempat para pelaku membuang korban.
Namun sebelum sampai ke TKP, mereka mendapati bahwa mayat korban sudah ditemukan oleh masyarakat sekitar, sehingga mengurungkan niatnya.
Setelah mayat korban ditemukan, SR merasa sudah tidak aman, dan meminta izin kepada anak-anaknya untuk melarikan diri.
SR beranggapan bahwa anak-anak tidak akan ditangkap polisi.
Dia juga meminta kepda dua anaknya untuk tetap berada di rumah dan berjualan bakso seperti biasa.
"Jadi SR ini kabur menggunakan bus dengan tujuan ke Jawa, namun karena KTP-nya dirusak oleh dia sendiri, SR pun tidak bisa menyeberang ke Jawa, tinggal ditempat rekannya di Lampung, nah di sanalah pelaku utama berhasil kami amankan," ujarnya.
"Untuk motif memang SR sakit hati karena korban selalu marah marah bahkan tak segan-segan melakukan KDRT baik kepada dirinya maupun anaknya," pungkas Kapolres Dumai.
( Tribunpekanbaru.com / Donny Kusuma Putra )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.