Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sejauh Ini 2.122 Orang Dilaporkan Tewas dan 2.421 Luka-luka Akibat Gempa Maroko

Jumlah Korban tewas akibat gempa Maroko yang ditemukan sejauh ini menjadi 2.122 orang.

FADEL SENNA/AFP
Warga mengungsi melalui reruntuhan di kota tua Marrakesh yang rusak akibat gempa pada 9 September 2023. Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Maroko pada akhir 8 September menewaskan lebih dari 600 orang, menurut angka kementerian dalam negeri, membuat warga yang ketakutan meninggalkan rumah mereka di tengah-tengah bencana. malam. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Gempa Maroko menyisakan luka mendalam bagi masyarakat di negara itu dan dunia.

Jumlah Korban tewas akibat gempa Maroko yang ditemukan sejauh ini menjadi 2.122 orang.

Jumlah korban diperkirakan terus bertambah.

Dilaporkan pula 2.421 orang luka-luka akibat gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 6,8.

Dilansir dari al arabiya news, korban selamat dari gempa Maroko kini harus berjuang untuk mendapatkan makanan, air, dan tempat berlindung, Minggu (10/9/2023).

Pencarian orang hilang terus berlanjut di desa-desa terpencil dan jumlah korban kemungkinan terus bertambah.

Banyak korban selamat memilih tidur di tempat terbuka, pasca-gempa yang terjadi pada Jumat (8/9/2023) malam.

Tim penyalamat pun menghadapi tantangan untuk menjangkau desa-desa yang terkena dampak paling parah di High Atlas, sebuah pegunungan terjal di mana banyak permukiman terpencil dalam kondisi banyak rumah hancur.

Diketahui, gempa tersebut juga merusak sebagian kota tua Marrakesh, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO.

*Gali Reruntuhan Pakai Tangan Kosong

Di Moulay Brahim, sebuah desa 40 km (25 mil) selatan Marrakesh, warga menggambarkan bagaimana mereka menggali jenazah dari reruntuhan menggunakan tangan kosong.

Di lereng bukit yang menghadap ke desa, warga menguburkan seorang perempuan berusia 45 tahun yang meninggal bersama putranya yang berusia 18 tahun.

Terlihat seorang perempuan menangis tersedu-sedu saat jenazah diturunkan ke dalam liang lahad.

Saat ia mengambil barang-barang dari rumahnya yang rusak, Hussein Adnaie mengatakan dirinya yakin masih ada orang-orang yang terkubur di reruntuhan di dekatnya.

“Mereka tidak mendapatkan penyelamatan yang mereka butuhkan sehingga mereka meninggal. Saya menyelamatkan anak-anak saya dan saya mencoba mencarikan selimut untuk mereka dan pakaian apa pun yang bisa mereka pakai dari rumah,” katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved