Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pekanbaru

Miris, Kasus ISPA dengan Pneoumia di Kota Pekanbaru Didominasi Anak-Anak

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat ada ratusan orang terkena Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dengan Pneoumia sampai saat ini.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat ada ratusan orang terkena Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dengan Pneoumia sampai saat ini. FOTO ILUSTRASI 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kabut asap di Kota Pekanbaru masih belum kunjung membaik. Kualitas udara di kota ini juga masih berada di level kuning atau tidak sehat.

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat ada ratusan orang terkena Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dengan Pneoumia sampai saat ini. Paling banyak yang mengalami ISPA Pneoumia masih anak-anak.

Total jumlahnya mencapai 604 orang anak-anak. Kebanyakan pasien ISPA merupakan anak di bawah lima tahun.

Jumlah anak di bawah lima tahun yang mengalami ISPA dengan Pneoumia mencapai 575 orang. Sedangkan total kasus ISPA dengan Pneoumia mencapai 618.

"Untuk kasus ISPA di Kota Pekanbaru didominasi anak-anak, kita imbau agar orangtua mengurangi aktivitas anak di luar rumah," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy kepada Tribunpekanbaru.com.

Menurutnya, kabut asap bekas kebakaran lahan masih berlangsung hingga saat ini. Pihaknya  mengimbau agar masyarakat waspadai sejumlah penyakit sebagai dampak kabut asap.

Ada sejumlah penyakit sebagai dampak kabut asap selain ISPA. Ia merinci penyakit itu yakni asma, iritasi mata, penyakit paru kronik hingga penyakit jantung.

"Jadi masyarakat kami imbau untuk antisipasi semua penyakit yang merupakan dampak kabut asap," paparnya.

Dinas kesehatan sudah menyampaikan agar puskesmas di Kota Pekanbaru menyiapkan ruangan khusus bagi pasien ISPA. Hal ini untuk mempercepat akses layanan kesehatan bagi pasien ISPA yang terkena dampak kabut asap.

Zaini menyebut bahwa anak-anak, ibu hamil dan lansia rentan kena dampak kabut asap. "Nantinya bakal disediakan ruangan khusus ISPA di puskesmas," ungkapnya.

Zaini berharap agar kondisi kabut asap pada tahun 2015 tidak terulang lagi. Ia mengenang pada kala itu kualitas udara di Kota Pekanbaru sempat menyentuh level berbahaya.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved