Udara di Riau Tidak Sehat
Dampak Udara Tidak Sehat, Begini Proses Belajar Daring di SMAN 5 Pekanbaru
Sejumlah SMA sederajat di Kota Pekanbaru mulai melaksanakan belajar daring, dampak kualitas udara yang kini berada di level tidak sehat.
Penulis: Theo Rizky | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejumlah SMA sederajat di Kota Pekanbaru mulai melaksanakan belajar daring, dampak kualitas udara yang kini berada di level tidak sehat karena kabut asap, Senin (9/10/2023).
Satu di antaranya adalah SMAN 5 Pekanbaru.
Kepala SMA 5 Pekanbaru Elmi Gurita mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan seluruh majelis guru untuk membuat kesepakatan dalam pembelajaran daring pada hari pertama tersebut.
"Harusnya pagi ini kita melaksanakan upacara, tapi tidak kita laksanakan, namun kita lakukan pertemuan dengan seluruh majelis guru untuk membuat kesepakatan dalam melakukan pembelajaran daring, kita harus berikan arahan-arahan untuk melaksanakan kegiatan ini, sehingga nanti kita berharap apa yang kita lakukan bisa memberikan nilai maksimal dan terbaik," kata Elmi.
Dijelaskannya, pihaknya tidak memiliki kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran daring karena tenaga pengajar di sekolah itu sudah berpengalaman dan terbiasa sejak masa pandemi Covid-19 lalu.
"Untuk fasilitas sarana dan prasarananya sangat mendukung karena wifi kita di sini cukup besar kapasitasnya," ucapnya.
Meski para siswa belajar daring dari rumah, namun para guru tetap masuk mengajar dari sekolah, sehingga kepala sekolah dapat lebih mudah mengamati, mengawasi dan mengevaluasi.
Begitu juga dengan tim kurikulum dan tim kajian mutu yang diikutkan dalam link pembelajaran daring tersebut.
Para guru juga diberi keleluasaan dalam memilih aplikasi untuk belajar daring, bisa Zoom, Quipper, Google Meet maupun whatsapp
Ditambahkan Elmi, ada beberapa perubahan waktu pembelajaran lewat sistem daring, yaitu yang biasanya masuk kelas jam 07.00 WIB, pada belajar daring dimulai pukul 07.30 WIB.
"Biasanya satu jam pelajaran 45 menit, sekarang kita jadikan 30 menit, nah jadi kita dalam proses pembelajaran daring ini kita lakukan tanpa istirahat, dari pukul 7.30 WIB sampai 12.30 WIB setelah itu mereka istirahat dan melengkapi tugas-tugas yang diberikan guru-gurunya," jelasnya.
Elmi belum bisa memastikan sampai kapan belajar daring ini diterapkan, namun selama kondisi udara tidak sehat, para siswa akan tetap melaksanakan belajar secara daring.
"Inikan dari alam, jadi kalau memang kondisi cuaca kita sudah bagus, anak-anak sudah bisa masuk, tapi kalau masih tidak sehat tentu kita tetap melaksanakan seperti petunjuk edaran itu, kita sekarang lebih baik sama-sama berdoa agar kita terbebas dari kabut asap ini," harapnya.
Menurut Elmi, para wali murid sejauh ini bisa memahami keadaan tersebut dan menerimanya.
"Ada juga wali murid yang merasa kecewa karena dia berharap anak itu memang harus diajar langsung oleh gurunya, tapi setelah kita informasikan di masing-masing paguyuban orangtua berdasarkan kelas-kelasnya, secara umum mereka memahami karena ini sifatnya pencegahan dan sementara," terang Elmi.
( Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky )
| Udara di Kota Dumai Tidak Sehat, Meski Nihil Titik Api |
|
|---|
| FOTO: Hari Pertama Proses Belajar Mengajar Secara Daring, SMA Negeri 8 Pekanbaru Sepi |
|
|---|
| FOTO: Hari Pertama Siswa Belajar Daring Akibat Kabut Asap, SMAN 5 Pekanbaru Sepi |
|
|---|
| Meningkat! Titik Panas di Riau Capai 220 Titik, Inhu Terbanyak |
|
|---|
| Durasi Belajar Mengajar Online Dipersingkat, Sekali Pertemuan Hanya 30 Menit |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.