Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla di Inhil

400 Hotspot Terpantau di Inhil Selama Tahun 2023, Lahan Terbakar Capai 249,53 Hektare

BPBD Kabupaten Inhil mencatat sekitar 400 hotspot atau titik panas terpantau selama tahun 2023 ini

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Tim BPBD Inhil melakukan pemadaman dan pendinginan di Desa Sekayan Kecamatan Keritang, Inhil beberapa waktu lalu 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil mencatat sekitar 400 hotspot atau titik panas terpantau di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau selama tahun 2023 atau per 13 Oktober.

Hingga saat ini penanganan Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) diklaim sudah clear atau usai tim gabungan TNI-Polri dan BPBD serta masyarakat turun ke lapangan untuk melakukan pengendalian karhutla secara maksimal.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Inhil R.Arliansah, S.Si, ME, menjelaskan, data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang dikeluarkan P3E Sumatera - KLHK menunjukan saat ini untuk daerah Inhil masih dikategorikan sedang, belum dikategorikan berbahaya.

“Kalau Karhutla untuk Inhil sudah bisa dikendalikan, dan saat ini masih di kategorikan sedang, belum dikategorikan berbahaya,” jelas Kalaksa, Minggu (15/10/2023).

Sementara itu total luasan lahan yang sudah terbakar di taksir sekitar 249,35 ha dan masih bisa terus bertambah.

Dimana pada awal bulan ini Karhutla terjadi di Desa Sekayan, Kecamatan Kemuning dengan luas lahan terbakar sekitar 20 ha serta Desa Sungai Gantang Kecamatan Kempas sebanyak 2 ha.

Selain itu Karhutla juga menghanguskan sekitar 6 Ha lahan di Kelurahan Tempuling Kecamatan Tempuling dan 1 ha di Sungai Rukam Kecamatan Enok.

Meskipun keterbatasan tim yang hanya berisi 50 orang saja, Kalaksa berkomitmen pihaknya tetap siap siaga turun ke lapangan bersama Tim Gabungan.

“Kalau beberapa hari kedepan ada titik api yang tidak juga tidak berubah kita akan turun secepatnya melakukan pengendalian,” tuturnya.

Terkait Tim Satgas, Kalaksa mengakui jima sampai hari ini memang belum ada dibentuk secara khusus oleh pemerintah daerah, namun untuk penanganan penanggulangan karhutla selalu akan dikendalikan secara bersama-sama sesuai perintah pimpinan.

“Kalau dari kesiapsiagaan, memang TNI Polri lebih siap karena setiap Desa dan Kecamatan ada personel, BPBD Inhil sendiri tentunya juga siap untuk turun ke lapangan dalam melakukan pengendalian karhutla,” tambahnya.

Terakhir Kalaksa BPBD Inhil menghimbau masyarakat agar selalu sinergi dalam menjaga keselamatan dari ancaman karhutla serta menghubungi pemerintah desa, Kecamatan, MPA, TNI-POLRI, dan BPBD serta pihak terkait lainnya.

“Mari Sama-sama menjaga, kalau ada informasi segera Kami BPBD siap siaga 24 jam,” pungkas R Arliansah.

( Tribunpekanbaru.com / T Muhammad Fadhli )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved