Konflik di Palestina

Benjamin Netanyahu Bersumpah Israel Bertempur Sampai Menang, Tolak Gencatan Senjata

Benjamin Netanyahu berkata bahwa gencatan senjata di Gaza tidak akan pernah terjadi karena itu sama saja menyerah kepada Hamas

Editor: Muhammad Ridho
AFP
Benjamin Netanyahu Bersumpah Israel Bertempur Sampai Menang, Tolak Gencatan Senjata 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkata bahwa gencatan senjata di Gaza tidak akan pernah terjadi karena itu sama saja menyerah kepada Hamas, DW melaporkan.

"Seruan gencatan senjata adalah seruan untuk Israel menyerah kepada Hamas. Itu tidak akan terjadi," ujar Netanyahu dalam konferensi pers, Senin (30/10/2023) malam.

Ia justru mengatakan bahwa negara-negara lain harus memberikan lebih banyak bantuan dalam perjuangan Israel untuk membebaskan lebih dari 230 sandera yang disandera oleh Hamas sejak 7 Oktober lalu.

Netanyahu bersumpah bahwa Israel akan “berjuang sampai pertempuran ini dimenangkan."

Ia mengatakan tentaranya akan melakukan segala upaya untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Gaza.

Netanyahu mengatakan Hamas bertanggung jawab atas tingginya angka kematian di Gaza, dan menuduh kelompok tersebut menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

Netanyahu juga mengatakan dia tidak berencana untuk mengundurkan diri, meskipun ada kegaduhan publik atas kegagalan keamanan terkait dengan serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel dan memicu perang Israel-Hamas saat ini.

Serangan udara Israel terus menggempur Gaza di utara dan selatan

Serangan Israel di Jalur Gaza tidak berhenti selama lebih dari satu jam, Aljazeera melaporkan, Selasa (31/10/2023).

Kontributor Aljazeera melaporkan sebuah bangunan tempat tinggal rata dengan tanah tepat di tempatnya berada di kota Khan Younis.

Rumah tempat tinggal lainnya hancur, di selatan distrik Rafah.

Serangan juga berlanjut tanpa henti di sekitar Rumah Sakit Al-Aqsa, yang menyebabkan pemadaman listrik di wilayah tersebut.

Serangan juga berlanjut di halaman Rumah Sakit Indonesia di utara Jalur Gaza, yang sudah tiga kali diserang.

Penting juga untuk disebutkan bahwa rumah sakit ini menampung ribuan warga Palestina yang mengungsi dari rumah mereka.

Para pengungsi menganggap rumah sakit itu sebagai tempat berlindung yang aman bagi mereka.

Perkembangan Lainnya

Berikut perkembangan lainnya seputar konflik di Palestina hingga Senin pukul 11 malam waktu setempat atau Selasa, 04.00 WIB.

- Lebih dari 420 anak terbunuh atau terluka di Jalur Gaza setiap hari, kata Catherine Russell, direktur eksekutif dana anak-anak PBB.

- WHO mengatakan pihaknya belum mampu memasok pasokan ke dua rumah sakit di Gaza utara, yaitu rumah sakit Al-Shifa dan Al-Quds, karena PBB menganggap tingkat risikonya tidak dapat diterima.

- Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 26 truk berisi bantuan kemanusiaan telah memasuki Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah dengan Mesir; tidak ada bahan bakar yang diizinkan masuk.

- Dalam pidato yang disiarkan televisi, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Hamas mempunyai “dua pilihan” – baik untuk “mati dalam pertempuran atau menyerah tanpa syarat apa pun”.

- Perdana Menteri Israel Netanyahu menolak seruan gencatan senjata atau penghentian permusuhan dengan Hamas.

- Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina mengalami kerusakan parah akibat serangan udara Israel yang baru.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved