PM Kanada ke Israel: Berhenti Membunuh Bayi dan Perempuan Gaza

TRIBUNPEKANBARU.COM - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meminta Israel untuk berhenti membunuh bayi dan perempuan di Gaza.

Baru-baru ini militer Israel menyerbu rumah sakit Al Shifa di GHeaza, pada hari Rabu dengan dalih mencari anggota Hamas.

Para pejabat Israel dan Palestina mengatakan operasi militer sedang berlangsung di rumah sakit tersebut, yang merupakan titik fokus pertempuran mematikan selama berhari-hari dan pemboman udara di dekatnya.

“Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza sangat menyayat hati, terutama penderitaan yang kita lihat di dalam dan sekitar rumah sakit Al Shifa,” kata Trudeau pada acara yang tidak terkait di provinsi British Columbia, Selasa malam.

“Dunia menyaksikan, di TV, di media sosial, kami mendengarkan kesaksian para dokter, anggota keluarga, penyintas, anak-anak yang kehilangan orang tuanya,” ujarnya.

“Dunia menyaksikan pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak, dan bayi. Ini harus dihentikan.”

PBB memperkirakan setidaknya 2.300 orang, pasien, staf, dan warga sipil yang mengungsi, berada di dalam kompleks rumah sakit dan mungkin tidak dapat melarikan diri dari pertempuran.

Trudeau juga menuduh Hamas menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia dan mengatakan bahwa mereka "harus segera membebaskan semua sandera dan tanpa syarat."

Kanada dan negara-negara Barat lainnya telah menyatakan dukungannya terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Namun, pemboman udara dan serangan darat Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan 11.320 orang, sebagian besar warga sipil, termasuk ribuan anak-anak. Sebagai perbandingan, korban di pihak Israel masih berjumlah sekitar 1.200 orang.

“Harga dari keadilan tidak bisa berupa penderitaan terus-menerus yang dialami seluruh warga sipil Palestina. Bahkan perang pun ada aturannya,” kata Trudeau.

“Semua kehidupan tak berdosa memiliki nilai yang sama – Israel dan Palestina.”

Trudeau memberikan penghormatan kepada aktivis perdamaian Kanada-Israel Vivian Silver, 74, yang pembunuhannya pada 7 Oktober dikonfirmasi pada hari Selasa.

Dia awalnya dianggap disandera oleh Hamas.

“Vivian mengabdikan hidupnya untuk perdamaian dan cahaya terang itu padam pada 7 Oktober,” katanya.