Diskusi CEO Top di Paviliun Indonesia: Korporasi Punya Tanggung Jawab Kolektif Ikut Aksi Iklim
PLN telah melakukan redesain rencana kelistrikan nasional untuk menjadikan listrik yang dihasilkan PLN menjadi yang paling hijau sepanjang sejarah
TRIBUNPEKANBARU.COM - Korporasi memiliki tanggung jawab untuk ikut melakukan aksi kolektif pengendalian perubahan iklim dengan melakukan upaya terbaik untuk penurunan emisi gas rumah kaca termasuk di sektor energi.
Demikian terungkap pada sesi diskusi panel bertajuk 'CEO Climate Talks: Transforming the Nation to Renewable Energy' yang digelar di Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim COP28 UNFCCC di Dubai, Uni Arab Emirat, Kamis 30 November 2023.
Diskusi yang dipandu Penasihat Senior Menteri LHK Efransjah menghadirkan CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Director Medco Energi Amri Siahaan, President Director AMMAN Rachmat Makkasau, Direktur PT Astra International Tbk Gita Tiffany, dan Dirut PLN Darmawan Prasodjo.
"PLN berkomitmen penuh untuk pengurangan emisi GRK," kata Darmawan Prasodjo.
Menurut dia, PLN telah menyetop rencana membangun pembangkit listrik berbasis batubara sebanyak 13 GW pada 3 tahun lalu. Ini mencegah pelepasan emisi GRK sebesar 1,83 Miliar MT CO2.
PLN telah melakukan redesain rencana kelistrikan nasional untuk menjadikan listrik yang dihasilkan PLN menjadi yang paling hijau sepanjang sejarah dimana 51,6 persen sumber tambahan listrik PLN berasal dari energi baru terbarukan.
PLN juga telah meluncurkan target untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060.
"Saat ini kami sedang merancang ulang rencana kelistrikan dimana 75 persen tambahan kapasitas listrik akan berasal dari energi baru dan terbarukan," katanya.
CEO Vale Indonesia Febriany menjelaskan nikel menjadi bagian dari transisi energi untuk kebutuhan pembuatan baterai pada kendaraan listrik dan produk lainnya. "Jadi produksinya juga harus berasal dari cara-cara yang sustainable," katanya.
Febriany menuturkan, untuk mengurangi emisi GRK, Vale telah membangun 3 pembangkit listrik tenaga air untuk memenuhi kebutuhan energi pada proses pengolahan nikel. Tiga pabrik ini berkontribusi pada pengurangan emisi GRK hingga 1 juta ton CO2 per tahun.
Febriany juga menjelaskan tentang pemanfaatan gas alam sebagai transisi energi dalam proses produksi nikel untuk menggantikan batubara. Menurut dia, gas alam menghasilkan 50 persen emisi GRK lebih rendah dibandingkan batu bara.
Febriany melanjutkan, sebagai bagian dari pengurangan jejak karbon, Vale melakukan kegiatan penanaman pohon di dalam maupun di luar areal konsesi pertambangan.
Pohon yang ditanam telah lebih dari 16 juta batang, termasuk eboni yang merupakan pohon endemik Sulawesi.(*)
| Mereduksi Emisi di Kota Bertuah: Pengguna EV Terus Bertambah, PLN Hadir Mengakselerasi |
|
|---|
| 50 Contoh Soal GAT PLN dan Kunci Jawaban Terbaru 2025/ General Ability Test Rekrutmen PT PLN |
|
|---|
| PLN UIP Sumbagteng Sabet 3 Penghargaan di Ajang PLN TJSL Awards 2025 |
|
|---|
| Refleksi dan Rasa Syukur PLN UIP Sumbagteng di HLN ke-80: Terangi Negeri dengan Kepedulian Sosial |
|
|---|
| HLN Ke-80, PLN Sambung Gratis Listrik Rumah Warga Pra Sejahtera di Bali |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/konferensi-iklim-di-Dubai-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.