Para Pejuang Balas Dendam Usai IDF Tewaskan Warga Sipil di Tepi Barat

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sejumlah pejuang kemerdekaan Palestina yang melindungi warga di Tepi Barat balas dendam usai Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menewaskan sejumlah warga sipil.

IDF menyerbu beberapa kota di Tepi Barat dan menargetkan warga Palestina di rumah persembunyian mereka, sehingga mendorong Perlawanan Palestina untuk menghadapi pasukan penyerang tersebut.

Selama penyerbuan kamp Deir Ammar, sebelah barat Ramallah, IDF menembak dan membunuh seorang pemuda, Atallah Ziad Badha, yang baru berusia 16 tahun.

Menyusul konfrontasi sengit dengan Perlawanan di kota-kota Tepi Barat, IDF terpaksa mundur, di beberapa lokasi, sebelum mereka dapat meminta bala bantuan.

Brigade Tulkarem mengumumkan bahwa para pejuangnya menghadapi pasukan pendudukan Israel yang menyerbu kota Tulkarem dan kamp-kampnya menggunakan bom "Amir 1" yang diambil dari nama pendiri syahid Brigade Tulkarem, Amir Abu Khadijah.

Brigade ini juga menggunakan bom "Jihad" yang juga dinamai salah satu komandannya Jihad Maharaj Shehada, yang menjadi martir pada awal November.

Sebaliknya, Brigade Respon Cepat Tulkarm menegaskan bahwa para pejuangnya menargetkan pasukan pendudukan di semua lini, dan berulang kali menyergap pasukan pendudukan Israel.

Dilaporkan bahwa salah satu kendaraan pendudukan menjadi sasaran alat peledak berkekuatan tinggi, dan langsung terkena serangan.

Di kamp Nour Shams, konfrontasi dengan kekerasan terjadi antara pejuang Perlawanan dan pasukan pendudukan, yang menggunakan buldoser untuk menghancurkan infrastruktur dan menyabotase sekitar kamp.

Masjid Tulkarem mendesak masyarakat untuk menolak serangan dan menghadapi pasukan penyerang dengan menggunakan pengeras suara.'

Di antara lokasi yang digerebek adalah di timur Qalqilya, dan kota Yatta, di selatan al-Kahlil, Jenin, Tulkarm, dan Ramallah.