Cerita Rakyat

Cerita Rakyat Sumut Legenda Boru Saroding Penunggu Danau Toba Soal Langgar Sumpah dan Ingkar Janji

cerita rakyat Indonesia adalah cerita rakyat Sumut dari Samosir yakni legenda Boru Saroding penunggu Danau Toba tentang akibat melanggar sumpah

|
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
capture Google Earth
Cerita Rakyat Sumut Legenda Boru Saroding Penunggu Danau Toba Soal Langgar Sumpah dan Ingkar Janji 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kali ini cerita rakyat Indonesia adalah cerita rakyat Sumut dari Samosir yakni legenda Boru Saroding penunggu Danau Toba tentang akibat melanggar sumpah dan ingkar janji.

Konon pada zaman dahulu, Namboru Boru Saroding pergi ke Danau Toba untuk mandi sekaligus mencuci pakaian, tepatnya di tepi danau tempat tinggal orang tuanya yang terletak di antara Palipi-Mogang (Kecamatan Palipi Kab.Samosir) yang bersebelahan dengan Rassang Bosi dan Dolok Martahan.

Boru Saroding terkenal dengan kecantikannya, konon pada jaman itu Boru Saroding diklaim sebagai Putri tercantik dari seluruh Putri/Boru Pandiangan.

Atas kecantikannya, banyak Pemuda yang datang dari kampung lain bahkan dari seberang Danau Toba untuk merayunya (Manandangi) akan tetapi tak satupun yang mampu menaklukkan hatinya baik yang kaya ataupun yang tampan.

Pemuda yang datang, pulang tanpa hasil. Namun pemuda-pemuda tersebut juga tidak merasa sakit hati karena Boru Saroding menyambut mereka dengan sopan dan ramah.

Boru Saroding yang dikenal pendiam, sopan, taat akan orang tua dan baik hati terhadap teman-temannya, pandai membuat Ulos Batak. Dia sangat ulet dalam pekerjaannya.

Keuletannya itu membuat orang tuanya cukup heran sekaligus bangga terhadap putrinya. Boru Saroding yang dalam adat Batak, mempunyai sifat dan sikap yang sangat baik, merupakan calon menantu idaman yang sangat dicari oleh putra raja.

Ketika Boru Saroding sedang mandi dan membilas rambutnya yang panjang dan indah di tepi Danau Toba, tiba-tiba sebuah sampan yang ditumpangi seorang pemuda tampan dan berwibawa yang berdiri di atas sampan datang menghampiri Boru Saroding.

Melihat pemuda yang mengenakan Ulos Batak dan melihat tampangnya, Boru Saroding berpikir bahwa pemuda tersebut bukanlah seorang nelayan biasa seperti yang sering dilihat disekitar pantai Danau Toba.

Ketika Pemuda bersampan tersebut semakin dekat ke tempat dimana Boru Saroding berkeramas jeruk purut (Anggir dlm Bahasa Batak) hati Boru Saroding berdebar dan bertanya-tanya dalam hati, “Siapakah pemuda ini?” seraya bergegas dengan cepat membersihkan rambutnya, karena merasa malu dipandangi seroang pemuda sedang mandi.

Tergesa-gesa Boru Saroding pun selesai mandi dan beranjak dari pantai menuju kediaman orang tuanya. Akan tetapi ketika Boru Saroding hendak melangkah, sang Pemuda pun berkata kepada Boru Saroding,

“Putri Raja.. kenapa tergesa-gesa pulang??” tanya pemuda tersebut kepada Boru Saroding.

Seketika langkah Boru Saroding pun terhenti karena terkejut dan seraya melirik ke arah Pemuda yang memanggil nya.

“Pemuda ini tampan dan berwibawa ya” penilaian Boru Saroding dalam hati.

“Kebetulan masih banyak pekerjaan saya yang harus saya selesaikan di rumah kami” dalih Boru Saroding kepada Pemuda tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved