Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Longsor di Jalan Riau Sumbar

Jalur Alternatif Pekanbaru ke Payakumbuh Lewat Kuantan Singingi Berapa Jam?

Pengendara dapat menggunakan Jalur alternatif Sumbar Riau melewati daerah dengan urutan Lintau-Sinunjung-Kiliranjao-Teluk Kuantan-Pekanbaru

|
Editor: Muhammad Ridho
Google maps
Jalur Alternatif Pekanbaru ke Payakumbuh Lewat Kuantan Singingi butuh Berapa Jam? 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Jalan putus di kelok 17, Km 35 Nagari Harau, Kecamatan Harau dan di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan mengharuskan pengendara untuk menggunakan jalur alternatif Riau Sumbar .

Diberitakan, Longsor di Jalan Riau-Sumbar mengakibatkan akses dari Sumbar menuju Riau dialihkan sementara.

Pengendara dapat menggunakan Jalur alternatif Sumbar Riau melewati daerah dengan urutan Lintau-Sinunjung-Kiliranjao-Lubuk Jambi-Teluk Kuantan-Pekanbaru, begitupun sebaliknya.

Lantas berapa jam waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jalur alternatif Riau Sumbar ini?

Biasanya pengendara bisa menempuh perjalanan Pekanbaru Ke Payakumbuh dalam waktu 4 hingga 5 jam.

Namun jika melewati jalur alternatif Riau Sumbar harus menghabiskan waktu 9 Jam lebih.

Baca juga: Jalan Putus Akibat Banjir dan Longsor, Masyarakat Riau yang Hendak Ke Sumbar Diimbau Lewat Kuansing

Baca juga: Jalan Riau-Sumbar Putus Total di Koto Alam, Jalan Dialihkan ke Kiliranjao

Baca juga: Longsor di Kelok 17, Jalan Riau - Sumbar Putus Hari Ini, BPBD Sedang Upayakan Buka Jalan

Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat mengatakan, pengalihan ini sementara, sembari menunggu kondisi normal kembali.

Diungkapkan Taufiq, untuk longsor saat ini masih dalam proses pembersihan material. Pihak terkait masih berupaya untuk melancarkan kembali arus lalu lintas.

"Untuk itu menghindari masyarakat kita terjebak (jika melintas di sana), dialihkan lah seperti itu (lewat Kuansing)," jelasnya.

Kondisi terkini diungkapkan Taufiq, ada dua titik longsor. Antara lain di kelok 17, Km 35 Nagari Harau, Kecamatan Harau dan di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan.

"Lalu ada 3 titik lokasi banjir, di Sopang, depan Polsek Pangkalan, dan Masjid Raya Pangkalan," ungkap Taufiq.

"Ini lah yang kita arahkan kepada pengguna jalan, supaya tidak terjebak di sana. Mungkin ada kegiatan yang urgensi ke Sumbar. Kalau tidak, himbauan saya tetap di rumah. Sekiranya tidak ada keperluan yang penting dan sebagainya," imbuh mantan Kapolres Rohul ini.

Pangkalan Terendam Banjir

Banjir melanda Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat pada Selasa (26/12/2023).

Banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Batang Mahat di Nagari Gunung Malintang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima Puluh Kota Rahmadinol mengatakan, banjir merendam sebagian rumah warga di Nagari Gunung Malintang dan Nagari Mangilang. Banjir juga merendam areal persawahan masyarakat.

"Air di Batang Mahat di Nagari Gunung Malintang dengan intensitas hujan yang sangat deras, mengakibatkan meluapnya air Sungai Batang Mahat dan merendam pemukiman warga serta areal persawahan masyarakat. Buat saat ini air masih naik dan intensitas hujan masih lebat," jelas Rahmadinol.

BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanganan banjir.

Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dan relawan telah dikerahkan ke lokasi banjir untuk melakukan evakuasi dan pembersihan.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati. Jika terjadi banjir, segera mengungsi ke tempat yang aman," kata Rahmadinol.

Berdasarkan laporan masyarakat kepada BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, banjir di Kecamatan Pangkalan Koto Baru telah merendam sekitar 100 rumah warga.

Hingga saat ini, banjir di Kecamatan Pangkalan Koto Baru masih berlangsung. Intensitas hujan masih tinggi dan air sungai masih terus naik.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved