Bahasa Gaul

Viral, Apa Itu Sengkuni dan Arti Kata Sengkuni dalam Bahasa Gaul serta Sengkuni Wayang dan Politik?

viral , lantas apa itu sengkuni dalam Bahasa Gaul dan arti kata sengkuni dalam Bahasa Gaul serta sengkuni wayang dan sengkuni Mahabharata serta poltik

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Ilustrasi
Viral, Apa Itu Sengkuni dan Arti Kata Sengkuni dalam Bahasa Gaul serta Sengkuni Wayang dan Politik? 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sengkuni viral , lantas apa itu sengkuni dalam Bahasa Gaul dan arti kata sengkuni dalam Bahasa Gaul serta sengkuni wayang dan sengkuni Mahabharata serta poltik.

Selain itu, juga akan dibahas politik sengkuni dan sifat Sengkuni dan karakternya yang jahat, licik, gemar melakukan adu domba, dan haus akan kekuasaan.

Kemudian, juga akan dipaparkan penjelasan tentang mengenal Sengkuni dan kehidupan masa lalu Sengkuni serta waspada terhadap politik Sengkuni .

Pertama, akan dibahas tentang apa itu sengkuni dalam Bahasa Gaul dan arti kata sengkuni dalam Bahasa Gaul .

Sengkuni yang sedang viral di media sosial digunakan sebagai Bahasa Gaul, berikut penjelasan apa itu sengkuni dalam Bahasa Gaul dan arti kata sengkuni dalam Bahasa Gaul .

Sejalan dengan sifat Sengkuni , maka apa itu sengkuni dalam Bahasa Gaul dan arti kata sengkuni dalam Bahasa Gaul adalah julukan untuk orang yang suka mengadu domba atau licik dan jahat serta haus kekuasaan.

Kedua, akan dibahas sengkuni wayang dan sengkuni Mahabharata .

Sengkuni wayang adalah tokoh wayang yang sangat populer di kalangan masyarakat dan wiracarita Mahabhrata adalah Trigantalpati, seorang tokoh elite Astina di pemerintahan Kurawa yang dikenal sebagai Sengkuni .

Sengkuni adalah saudara kandung dari Permaisuri Gandari yang merupakan istri dari Destarata (Raja negara Astina) dan ibu dari Duryudana.

Sosok dan sifat Sengkuni dikenal jahat, suka mengadu domba, dan selalu menghalalkan segala cara dalam mendapatkan keinginannya.

Kisah kejahatan politik Sengkuni bermula ketika kakaknya, Dewi Gandari yang dikenal kejam, bengis dan pendendam meminta bantuannya untuk mencari cara supaya anaknya Duryudana (anak sulung dari 100 bersaudara) menjadi raja Astina yang pada masa itu masih dipimpin Pandu Dewanata (adik dari Destarata).

Dalam kisah pewayangan, Pandu Dewanata terlibat dalam perang melawan muridnya sendiri Prabu Tremboko dan berakhir dengan kematian keduanya.

Tragedi berdarah ini terjadi akibat politik adu domba Sengkuni untuk merebut tampuk kekuasaan dari Pandu.

Destarata kemudian menjadi raja ad-interim (sementara) setelah kematian Pandu hingga Pandawa (anak-anak Pandu yang akan mewarisi tahta kerajaan Astina) beranjak dewasa.

Namun tidak berhenti sampai di sini, Sengkuni terus melancarkan aksi politiknya dengan terus mempengaruhi Destarata untuk menyerahkan kekuasaannya sementara waktu kepada anak sulungnya Duryudana yang juga keponakan Sengkuni.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved