Bahasa Gaul

Viral, Apa Itu Sengkuni dan Arti Kata Sengkuni dalam Bahasa Gaul serta Sengkuni Wayang dan Politik?

viral , lantas apa itu sengkuni dalam Bahasa Gaul dan arti kata sengkuni dalam Bahasa Gaul serta sengkuni wayang dan sengkuni Mahabharata serta poltik

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Ilustrasi
Viral, Apa Itu Sengkuni dan Arti Kata Sengkuni dalam Bahasa Gaul serta Sengkuni Wayang dan Politik? 

Akhirnya, karena rayuan Sengkuni, Destarata menyerahkan kekuasaan kepada putra sulungnya, Duryudana, hanya untuk sementara waktu saja hingga para pandawa beranjak dewasa dan cukup usia untuk memimpin Astina.

Kendati demikian, tidak ada kata sementara bagi Sengkuni. Ia terus melakukan tindak kejahatan, menyusun rencana licik, dan menghalalkan segala cara untuk melenyapkan para Pandawa supaya keponakannya bisa berkuasa selamanya di Astina.

Inilah yang menjadi cikal bakal perang saudara antara Pandawa dan Kurawa yang dikenal dengan bharatayudha (Sansekerta: perang keturunan Bharata).

Layaknya rumus alam yang mengatakan bahwa segala hal di dunia memiliki batas waktu, kejahatan, Sengkuni pun harus selesai. Ia akhirnya tewas di tangan Werkudara (Bima, putra kedua Pandawa) di bharatayudha yang ia ciptakan sendiri (menurut Kakawin Bharatyudha Karya Mpu Panuluh tahun 1157 M dalam Saroni et al, 2020).

Di detik-detik terakhir kematiannya Sengkuni memilih tetap untuk konsisten dengan karakternya yang jahat, licik, gemar melakukan adu domba, dan haus akan kekuasaan. Ia bahkan tidak pernah menyesali apa yang selama ini ia perbuat.

Kehidupan masa lalu Sengkuni

Dalam wiracarita Mahabharata, Sengkuni memang dikenal dengan karakternya yang buruk, kejam, dan suka menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Hampir dipastikan mayoritas tokoh dalam cerita tersebut sangat membenci sosoknya.

Namun, kita perlu menilik peristiwa masa lalu yang menjadi alasan kuat mengapa Sengkuni menjadi begitu jahat. Dikutip dari video CakNun.com (2019), budayawan Cak Nun menjelaskan bahwa Sengkuni pernah mengalami penderitaan yang sangat pelik.

Ia pernah dipenjarakan bersama dengan kedua orangtua dan 100 saudaranya oleh Destarata suami dari Dewi Gandari yang merupakan kakak kandung Sengkuni.

Selama masa hukuman, ia bersama orangtua dan saudaranya merasakan penderitaan yang sangat luar biasa.

Masing-masing dari mereka hanya diberikan sebutir nasi untuk makan setiap harinya. Dengan alasan bertahan hidup, Sengkuni selama bertahun-tahun terpaksa harus memakan orangtua dan saudaranya sendiri (tidak termasuk Gandari).

Dari masa lalu Sengkuni yang begitu pahit, kita bisa mendapatkan alasan kuat mengapa ia menjadi sosok yang kejam.

Perspektif sosial Albert Bandura menjelaskan bahwa perilaku kejahatan merupakan hasil proses belajar psikologis yang bisa terjadi akibat paparan tindak kejahatan yang dilakukan oleh orang lain kepada dirinya.  Secara potensial, peniruan atau pengulangan akan terjadi.

Hal serupa dapat kita temukan dalam salah satu karakter DC Comics, Joker (musuh Batman).

Shita Dewi Ratih Permatasari (2020) dalam artikelnya berjudul The Altruistic Side of Arthur Fleck as The Main Character in Todd Phillip’s Joker menjelaskan soal perubahan karakter Joker yang diakibatkan oleh peristiwa masa lalunya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved