KKB OPM

Seorang Anggota Brimob Gugur Ditembak KKB OPM di Intan Jaya

Anggota polri yang bernama Bripda Alfandi Steve Karamoy itu gugur setelah tertembak di bagian rahang kiri dan tembus ke rahang kanan.

Facebook The TPNPB News
Seorang Anggota Brimob Gugur Ditembak KKB OPM di Intan Jaya 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyerang Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat (19/1/2024) hingga membuat satu anggota Brimob gugur.

Anggota polri yang bernama Bripda Alfandi Steve Karamoy itu gugur setelah tertembak di bagian rahang kiri dan tembus ke rahang kanan.

"Luka itu mengakibatkan korban gugur," ujar Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno.

Bayu menjelaskan, KKB diduga melakukan serangan terhadap Personel Operasi Damai Cartenz itu dari belakang Tower BTS Telkomsel.

Menurut dia, anggota Ops Damai Cartenz yang berada di wilayah tersebut mengalami serangan dari KKB selama 30 menit dari arah belakang pos.

"Kami saat ini masih melakukan penyisiran terhadap pergerakan KKB di Wilayah Intan Jaya," kata Bayu.

Bayu pun menyebut, aksi tersebut dilakukan KKB pimpinan Apen Kobogau yang dalam struktur organisasi TPNPB merupakan Wakil Pangkodap VIII.

Kaops Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani menegaskan pihaknya akan mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

 "Saat ini pasukan kami masih melakukan pengejaran dan penyisiran di sekitar TKP," kata Faisal.

Anggota TNI gugur ditembak KKB saat amankan Natal

Sebelumnya, seorang prajurit TNI dari Satuan Batalyon Infanteri 133/ Yudha Sakti (Yonif 133/YS) Padang Kopda Hendrianto gugur ditembak KKB OPM.

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Bousha, Distrik Aifat Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya pada Senin (25/12/2023) siang waktu setempat.

Komandan Korem (Danrem) Wirabraja 032 Brigadir Jendral (Brigjen) Rayen Obersyl mengatakan Kopda Hendrianto tewas karena terkena tembakan di pipi sebelah kanan.

Rayen bilang, sebelum wafat terkena tembakan, Hendrianto dan personel lainnya baru pulang mengamankan ibadah natal di Distrik Aifat itu. Menurutnya, Kopda Hendrianto meninggalkan satu istri dan dua orang anak.

"Korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, putri semua. Anak pertamanya usia delapan tahun dan anak keduanya usia enam tahun," ujar Rayen.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved