Bahas Palestina, Bos CIA Gelar Pertemuan dengan Qatar, Israel, dan Mesir di Prancis

TRIBUNPEKANBARU.COM - Organisasi mata-mata Amerika Serikat CIA menggelar pertemuan dengan Qatar, Mesir, dan Israel di Prancis.

Pertemuan digelar setelah adanya laporan kemajuan yang dicapai mengenai kemungkinan kesepakatan untuk menghentikan sementara serangan Israel dengan pertukaran tahanan.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam keterlibatan staf UNRWA dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel namun memohon kepada negara-negara donor untuk terus mendanai upaya bantuan bagi dua juta warga Gaza yang putus asa.

Ribuan orang yang melarikan diri dari pertempuran di Khan Younis tiba di Rafah yang penuh sesak di mana orang-orang tidur di jalanan dan di tenda-tenda yang dibanjiri limbah.

Dilansir Aljazeera, setidaknya 26.422 orang tewas dan 65.087 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.

Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres atas seruannya kepada negara-negara untuk memulihkan pendanaan mereka untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina.

Erdan mengatakan dalam sebuah postingan di X bahwa PBB mengabaikan bukti dugaan keterlibatan UNRWA dengan Hamas.

"Antonio Guterres dipanggil untuk mendanai sebuah organisasi yang sangat terkontaminasi dengan terorisme”.

Utusan Israel meminta semua donor UNRWA untuk menangguhkan pendanaan karena krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dari hari ke hari bagi 2,3 juta orang yang terjebak dalam perang tersebut.

Menteri Luar Negeri Israel Katz sebelumnya meminta Ketua UNRWA Philippe Lazzarini untuk berhenti dan mengatakan bahwa badan PBB tersebut.

"Harus diganti dengan badan-badan yang didedikasikan untuk perdamaian dan pembangunan sejati," sebutnya.

( Tribunpekanbaru.com )