Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Field Indonesia

3.000 Hektare Sawah di Inhil Ditanami, Program Udara Bersih dan Gerakan Tanam Padi Serentak

3.000 hektare (Ha) sawah di Kabupaten Inhil (Inhil) Riau resmi ditanami benih dalam Gerakan Tanam Padi Serentak

Editor: Nurul Qomariah
ISTIMEWA
3.000 hektare (Ha) sawah di Kabupaten Inhil (Inhil) Riau resmi ditanami benih dalam Gerakan Tanam Padi Serentak, Sabtu (17/2/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, RETEH - Pada Sabtu (17/2/2024), 3.000 hektare (Ha) sawah di Kabupaten Inhil (Inhil) Riau resmi ditanami benih dalam Gerakan Tanam Padi Serentak.

Gerakan Tanam Padi Serentak tersebut tersebar di 3 kecamatan di kabupaten berjuluk Negeri Seribu Parit, yaitu Kecamatan Batang Tuaka, Kecamatan Kempas dan Kecamatan Reteh.

Gerakan Tanam Padi Serentak berkolaborasi dengan Yayasan Field Indonesia khususnya di lahan pertanian di Desa Sanglar, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Yayasan Field Indonesia melalui Program Udara Bersih Indonesia ikut ambil bagian dengan melangsungkan Kegiatan Percepatan Implementasi Metode UBI pada kesempatan tersebut.

Gerakan Tanam Padi Serantak di Desa Sanglar juga dihadiri Camat Kecamatan Reteh, Zaelani.

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Reteh Pulau Kijang, Tarno.

Danramil Kapten Infanteri Januar dan jajaran Koramil 07 Kecamatan Reteh, Kepala Desa Sanglar, Alfian T.

Kepala Gapoktan Mekar Usaha, Sukadi, Kepala Gapoktan Lapo Asih Firdaus, Kader Program Udara Bersih Indonesia serta warga Desa Sanglar.
 
Fasilitator Provinsi Program Udara Bersih Indonesia Provinsi Riau, Aryani Kodriyana, S.Pd menjelaskan, program ini melibatkan petani dan para stakeholder di wilayah Kecamatan Reteh, sebagai wilayah Program dan upaya menyebarluaskan metode pertanian Udara Bersih Indonesia.

“Bersamaan dengan kegiatan hari ini yang dilaksanakan di Desa Sanglar, dilaksanakan juga kegiatan serupa di Desa Kuala Sebatu Kecamatan Batang Tuaka,” jelas Yana.

Yana menjelaskan, Gerakan Tanam Padi Serentak juga berkolaborasi Program Udara Bersih Indonesia di lahan Kabupaten Inhil, Provinsi Riau.

“Hari ini menandai tanam serentak 3000 Ha di wilayah Kabupaten Inhil,”ujar Yana.

“ Di desa Sanglar sendiri, varietas yang digunakan adalah Varietas Kuriak Susu dengan 30 HST,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Gerakan Tanam Padi Serentak 3.000 Ha Inhil resmi dimulai dengan penanaman benih serentak dipusatkan di Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Sabtu (17/2/24).

Gubernur Riau (Gubri) diwakili Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau Ir Syahfalef ikut melakukan penanaman benih padi pertama.

Syahfalef didampingi  Penjabat (Pj) Bupati Inhil H.Herman, Dandim 0314 Inhil dan Kapolres Inhil serta unsur Forkopimda lainnya.

Kadis PTPH Provinsi Riau Syahfalef  menuturkan, Pemprov Riau bersama kabupaten kota mencari solusi untuk meningkatkan luas tanam dan produksi, mengingat Provinsi Riau ini kekurangan ketersediaan pangan terutama beras.

“ Satu solusi yang kita ambil yaitu bekerja sama dengan pihak TNI dan kita telah menandatangani Mou. Dalam struktur itu TNI sampai ke tingkat Babinsa mampu mendorong dan meningkatkan luas tanam,” urai Syahfalef.

Syahfalef  juga berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong ketersediaan pangan sebanyak 50 persen dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Provinsi Riau.

Pj Bupati Inhil H Herman menambahkan, untuk Kecamatan Batang Tuaka ada di Desa Kuala Sebatu, Desa Pasir Mas, Sialang Panjang.

Sedangkan di Kecamatan Kempas dan Reteh ada di Desa Bayas dan Desa Sanglar. 

“Jadi total keseluruhan ada  3000 Hektare,” ujarnya.

Adanya olahan lahan seperti ini, diharapkan Herman dapat meningkatkan ketersediaan serta dapat meningkatkan produksi pangan di Kabupaten Inhil.

Selain itu diharapkannya dengan olahan lahan seperti ini Kabupaten Inhil kembali ke asal dulunya menjadi tempat lumbung padi.

“Tidak hanya itu, kita juga berharap beras tersebut tidak hanya dipasarkan di Kabupaten Inhil saja melainkan ke provinsi tetangga,” ujarnya.

Sementara itu, Dandim 0134 Inhil Letkol Inf Fikky Nur Kuncoro Jati, SH, M Han menjelaskan, setengah dari lahan seluas 3.000 hektare tersebut, dulunya merupakan lahan yang tidak bisa ditanami. 

Namun, berkat bekerja sama dengan pemda dan pemrov sehingga dilakukan teknikanalisasi.

“Semoga dengan adanya lahan tanam ini seperti yang dikatakan Bupati Inhil bisa panen dan tanam satu tahunnya 2 kali,” ujarnya.

Selain itu juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Inhil,” harap Dandim. (adv)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved