Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Harimau di Siak

Begini Kondisi Kesehatan Balita 2 Tahun yang Sempat Diseret Harimau di Siak

Balita 2 tahun yang diseret harimau di Siak sempat viral karena nyaris jadi korban hewan bernama Latin Panthera Tigris itu

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Kondisi kesehatan balita berumur 2 tahun yang sempat diseret harimau di Siak makin membaik.

Balita 2 tahun yang diseret harimau di Siak sempat viral karena nyaris jadi korban hewan bernama Latin Panthera Tigris itu.

Lokasi kejadian balita 2 tahun diseret harimau di Siak berada di Dusun Mungkal, Kampung Penyengat, Kabupaten Siak. 
 
Banyak yang penasaran tentang nasib balita 2 tahun yang diseret harimau di Siak tersebut setelah mendapat perawatan di Puskemas setempat.

Pj Penghulu Kampung Penyengat, Abok Agustinus mengatakan, anak tersebut sudah dibawa kembali orang tuanya ke rumah mereka di Mungkal.

Kondisi anak terus membaik, dan orang tuanya mengobati luka cakar di bagian kaki. 

“Ya, lukanya di bagian kaki tidak terkalu parah dan saat ini anak sudah membaik, orang tuanya menjaganya dengan baik sampai saat ini,” kata Abok, Jumat (23/2/2024).

Tidak hanya itu, Iwan orang tua korban selalu waspada dan memastikan pintu rumah tertutup saat anak dan istrinya tidur di dalam.

Warga sekitar juga berjaga pada malam hari untuk menciptakan kondisi aman. 

“Saya mengarahkan sejak kejadian warga sekitar berjaga-jaga untuk meningkatkan keamanan,” kata Abok. 

Ia juga menceritakan, Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau masih berada di sekitar lokasi untuk memantau pergerakan harimau di Siak

BBKSDA juga sudah memasang kandang jebak dan kamera trap. 

“Sampai hari ini belum tertangkap dan belum tahu ke mana harimau itu perginya,” katanya. 

Dusun Mungkal tersebut dihuni sekitar 300 jiwa, dan permukiman warga berdekatan dengan kawasan perkebunan PT Triomas Forestry Devlopment Indonesia (TFDI). 

Iwan, orang tua korban merupakan buruh harian lepas dari perusahaan itu.

“Kawasan hutan yang menjadi habitat harimau Sumatera memang tidak jauh dari dusun Mungkal ini, hanya berjarak sekitar 1 Km dari areal pemukiman warga,” katanya. 

Abok berharap pihak BBKSDA Riau berhasil merelokasi si belang dari kawasan sekitar pemukinan.

Sebab sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani yang hampir setiap hari harus pergi ke ladang. 

“Memang sampai saat ini tidak ada lagi penampakan, namun warga masih was-was, karena belum jelas kemana perginya harimau tersebut. Kami berharap BBKSDA Riau berhasil merelokasinya,” katanya menyampaikan informasi terkait harimau di Siak .

( Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved