Berita Pekanbaru

Poster Gajah Rahman yang Mati Diracun Curi Perhatian, Komunitas Ini Gelar Edukasi di CFD Pekanbaru

Kematian Gajah Rahman yang diracun hingga kini masih jadi perhatian aktivis di Riau, khususnya di Kota Pekanbaru

Penulis: Theo Rizky | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM/THEO RIZKY
Komunitas for Gajah Rahman yang menggelar aksi dengan tema "Justice for Gajah Rahman," di depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru saat CFD, Minggu (10/3/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kematian Gajah Rahman yang diracun hingga kini masih jadi perhatian aktivis di Riau, khususnya di Kota Pekanbaru.

Di antaranya aktivis dari Komunitas for Gajah Rahman yang menggelar aksi dengan tema "Justice for Gajah Rahman," di depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru saat car free day (CFD), Minggu (10/3/2024).

Poster raksasa Gajah Rahman curi perhatian pengunjung di lokasi acara.

Disampaikan founder Komunitas for Gajah Rahman, Fitriani, komunitas tersebut diisi oleh para pecinta lingkungan yang ada di berbagai daerah.

"Aksi untuk Gajah Rahman ini sudah kita gelar keempat kalinya, yang pertama aksi online dengan membuat petisi di change.org,” ujarnya.

“ Setelah itu teman-teman dari aliansi anti perdagangan dan perburuan satwa lindung Riau melakukan audiensi dengan Polda Riau, kita juga ada diskusi publik, dan ini aksi yang keempat di kawasan Tugu Zapin Pekanbaru," kata wanita yang akrab disapa Ani tersebut.

Rencananya, pihaknya bakal kembali menggelar diskusi dengan nara sumber Balai Taman Nasional Tesso Nilo dan Polda Riau untuk mengetahui sejauh mana penanganan kasus kematian Gajah Rahman.

"Mungkin acaranya akan digelar dalam waktu dekat ini," kata Ani.

Menurutnya dibentuknya komunitas itu agar bisa mengingatkan sejumlah pihak untuk tetap mengawal kasus tersebut.

"Rahman ini istimewa karena Rahman gajah latih patroli yang perannya sangat penting, dari Desember hingga Januari total ada empat gajah yang mati dan kasusnya tidak ada follow up sama sekali,” jelas Ani.

“Komunitas ini didirikan untuk menjaga agar kasus ini tidak menguap begitu saja, dan kasus-kasus lain bisa dimonitoring," tambahnya.

Sementara itu, seorang aktivis lainnya, Eko mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan pengingat setelah dua bulan kematian Gajah Rahman di TNTN.

"Perlu ditanyain kembali telah sejauh mana pengusutannya sebagai bagian dari masyarakat yang ingin gajah tetap ada di Riau," kata Eko

Selain itu, ia juga ingin masyarakat mendukung aksi itu agar kematian gajah tidak terulang lagi, apalagi kematiannya karena diracun dan gadingnya diambil.

Aksi "Justice for Gajah Rahman" juga diisi dengan kegiatan mewarnai gambar gajah, membaca buku, orasi dan penyampaian bentuk dukungan melalui pohon petisi.

Seperti diketahui Gajah Sumatera bernama Rahman yang dikenal sebagai kapten di antara gajah latih lainnya mati karena diracun di TNTN dan satu gadingnya dipotong.

Saat ini kasusnya masih dalam penganan Polda Riau.

( Tribunpekanbaru.com / Theo Rizky )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved