Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Menyigi Potensi Cuan dari Budidaya Maggot: Sampah Teratasi, Peternak dapat Solusi

Sementara untuk sampah sayuran dan buah lebih cepat lagi. Sederhananya,  maggot dapat menguraikan 2-5 kali berat badannya sendiri dalam sehari.

|
kompas.com
Budidaya Maggot layak dikembangkan karena keandalannya dalam mengurai sampah organik. Selain itu, maggot juga dapat dijadikan pakan ternak yang memiliki kandungan protein dan lemak tinggi. 

Harapannya kemudian adalah budidaya maggot menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Yuliana, Pembudidaya Maggot di Pekanbaru sejak 2019. Maggot mengandung banyak gizi yang cocok dipakai sebagai pakan ternak.
Yuliana, Pembudidaya Maggot di Pekanbaru sejak 2019. Maggot mengandung banyak gizi yang cocok dipakai sebagai pakan ternak. (tribunpekanbaru/firmaulisihaloho)

Memulai Usaha Maggot

Maggot dapat diproduksi dengan mudah, murah, dan dalam waktu singkat secara berkesinambungan.

“Kalau pakan maggot yang kami budidaya ini berasal dari sampah-sampah rumah tangga di lingkungan sekitar. Ada juga sampah dari beberapa perusahaan makanan,” kata Yuliana, seorang pembudidaya Maggot di Kota Pekanbaru.

Yuliana yang memulai usahanya sejak tahun 2019 itu kini mampu memproduksi 50 kilogram maggot setiap harinya dengan harga setiap kilogramnya Rp 8 ribu. Proses panen maggot juga terbilang cukup cepat, hanya sekitar 15 sampai 19 hari.

Selain alternatif pakan yang lebih efektif dan efisien, maggot juga bisa dijadikan solusi atas persoalan sampah.

Sebab, 10.000 ekor Maggot BSF dapat mengurai 5 kg sampah organik hanya dalam 24 jam.

Sementara untuk sampah sayuran dan buah lebih cepat lagi. Sederhananya,  maggot dapat menguraikan 2-5 kali berat badannya sendiri dalam sehari.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru mencatat produksi sampah masyarakat di Kota Bertuah pada tahun 2023 setiap harinya mencapai rata-rata 1.100 ton.

Untuk mengatasi persoalan sampah tersebut, Yuliana mengaku siap bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah untuk mengatasi sampah dengan pemanfaatan maggot.

“Kalau untuk masyarakat awam yang ingin belajar budidaya maggot, saya juga siap. Ibu-ibu di sini juga sudah ada yang mulai budidaya maggot di rumahnya, untuk menanggulangi sampah rumah tangga mereka. Lalu maggotnya dijual ke saya,” ujarnya kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (18/4/2024).

Kemudahan Mendapatkan Modal Usaha

Terkait sokongan modal, calon pembudidaya maggot tak perlu khawatir. Sebab, pemerintah melalui Holding Ultra Mikro antara BRI, PNM dan Pegadaian menawarkan kredit UMi yang nilainya mulai dari Rp 2 juta dengan tenor satu tahun.

Selain itu, proses administrasi terbilang mudah. Seperti pengajuan kredit UMi di PNM hanya melalui penilaian kelompok yang didampingi perwakilan PNM.

“Kemudian calon nasabah tidak dikenakan biaya administrasi, agunan dan BI Checking. Angsuran setiap minggu, semakin memudahkan nasabah untuk membayar cicilannya,” kata Yuliana yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok PNM Karya Bersama Kelurahan Bambu Kuning Kota Pekanbaru.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved