Begini Kata Benjamin Netanyahu Saat Amerika Serikat Putuskan Setop Kirim Senjata ke Israel

Netanyahu bersumpah Israel akan berdiri sendiri dan berperang dengan sekuat tenaga jika perlu tanpa bantuan dari pihak lain.

AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu 

"Warga sipil terbunuh di Gaza karena bom-bom ini dan ini adalah hal yang buruk," kata Joe Biden dalam wawancara dengan wartawan, Rabu (8/5/2024).

“Jika mereka (Israel) memasuki Rafah, saya tidak akan memberi mereka senjata yang sebelumnya digunakan untuk melawan kota-kota tersebut,” ujarnya.

Ia mengatakan AS menangguhkan pengiriman sejumlah senjata yang sebelumnya akan dikirim ke Israel.

“Kami tidak akan menyerahkan kepada mereka senjata dan peluru artileri yang telah digunakan sejauh ini dalam perang di Jalur Gaza," lanjutnya.

Presiden AS itu sudah memberitahu Netanyahu bahwa AS tidak akan mendukung serangan Israel di Rafah.

"Saya sudah jelaskan kepada Netanyahu dan Dewan Perang Israel bahwa mereka tidak akan mendapat dukungan kami jika mereka memasuki pusat populasi di Rafah," katanya.

Meski demikian, Joe Biden tidak meninggalkan sekutunya tersebut dan memastikan tetap mendukung pertahanan Israel.

"Kami akan terus memastikan Israel aman sehubungan denagn Iron Dome dan kemampuannya dalam menanggapi serangan," kata Joe Biden, seperti diberitakan Al Jazeera.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.844 jiwa dan 78.404 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (9/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu. (Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved