Berita Luar Negeri

Tiongkok Canangkan Made in China 2025, Ambisi Kuasai Pasar Global

Tiongkok meluncurkan rencana induk ambisius “Made in China 2025” untuk memposisikan Tiongkok sebagai negara dengan teknologi yang lebih intensif.

Istimewa
Tiongkok Canangkan Made in China 2025, Ambisi Kuasai Pasar Global 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tiongkok meluncurkan rencana induk ambisius “Made in China 2025” untuk memposisikan Tiongkok sebagai negara dengan teknologi yang lebih intensif.

Rencana ambisius China itu pun menimbulkan kekhawatiran di negara-negara Barat.

Tujuan dari cetak biru 10 tahun ini adalah untuk beralih dari hanya memproduksi produk-produk kelas bawah menjadi perusahaan kelas berat global dalam industri teknologi tinggi.

Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini berharap dapat menjembatani kesenjangan teknologi dengan negara-negara Barat, dengan mempromosikan produsen Tiongkok di pasar global dan mengurangi ketergantungannya pada teknologi impor.

Kebijakan yang dipimpin negara ini menargetkan 10 sektor utama teknologi tinggi, seperti mobil listrik, telekomunikasi, robotika, dan sistem kecerdasan buatan.

Dalam hal ini, subsidi pemerintah, termasuk pinjaman berbunga rendah dan keringanan pajak, diarahkan pada perusahaan-perusahaan teknologi tinggi yang disukai seperti produsen kendaraan listrik dan pembuat chip.

Tiongkok berinvestasi besar-besaran dalam upayanya, kata Profesor Tomoo Marukawa dari Institut Ilmu Sosial Universitas Tokyo.

“Investasi pemerintah sebenarnya cukup berhasil. Mereka mendapat keuntungan,” tambahnya.

Tiongkok bahkan telah menetapkan beberapa target yang berani.

Pada tahun 2025, negara ini berencana mencapai 70 persen swasembada industri teknologi tinggi. Pada tahun 2049, yang merupakan peringatan 100 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, negara ini akan menjadi pusat manufaktur global.

“Ditetapkan bahwa pada tahun 2049, Tiongkok akan menjadi yang terdepan dalam industri manufaktur global,” Prof Marukawa, yang memantau perkembangan perekonomian Tiongkok, mengatakan kepada CNA's East Asia Tonight pada Kamis (9 Mei).

“Jadi apakah itu berarti Tiongkok akan mengambil alih AS atau setara dengan AS? Pertanyaan itu belum pernah terjawab, tapi saya pikir setidaknya pihak berwenang Tiongkok berpikir bahwa mereka akan setara dengan Amerika.”

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved