Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir di Sumbar

Banjir Bandang Sumbar akan Pengaruhi Harga Pangan di Riau, Pemkab Pelalawan Minta Jangan Ada Mafia

Bencana alam banjir bandang yang melanda Sumatera Barat, diprediksi akan memengaruhi harga komoditas pertanian di Riau.

|
Penulis: johanes | Editor: Ilham Yafiz
Tribunpekanbaru.com / Johanes Tanjung
Aktifitas jual beli di Pasar Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Harga pangan diprediksi akan naik dampak bencana alam di Sumbar. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Bencana alam banjir bandang yang melanda Sumatera Barat, diprediksi akan memengaruhi harga komoditas pertanian di Riau.

Pasokan komodinas pangan di Provinsi Riau sebagian besar berasal dari Sumbar.

Di Kabupaten Pelalawan harga komoditas pangan diprediksi akan mengalami lonjakan.

Harga sejumlah bahan pokok makanan diperkirakan akan naik sebagai imbas dari putusnya akses transportasi dari Sumatera Barat disebabkan banjir bandang yang melanda pada Sabtu (11/5/2024).

Baca juga: Detik-detik Banjir Bandang di Sumbar, Air Bah Bawa Lumpur dan Kayu Besar

Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Kabupaten Pelalawan memprediksi kenaikan harga bahan pangan yang dipasok dari wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya.

Pasalnya, proses pengangkutan dari daerah penghasil membutuhkan waktu lebih lama dan jarak tempuh yang lebih jauh.


Akibatnya terjadi kenaikan harga dari sebelumnya untuk menutupi ongkos operasional distributor.


"Beberapa bahan pangan akan naik seperti sayur-sayuran dan sejenisnya, termasuk juga ikan laut serta yang selama ini dipasok dari Sumbar," kata Kepala Diskoperindag Pelalawan, Hanafie M.Si kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (12/5/2024).


Hanafie menyampaikan, para distributor akan mencari jalan alternatif untuk membawa bahan pangan ke Kabupaten Pelalawan.

Tentu ongkos transportasi akan lebih tinggi yang dibebankan pada harga sembako yang diangkut.

Hal ini dinilai lumrah dan selalu terjadi ketika akses transportasi dari Sumbar terputus akibat bencana alam.

Hanya saja, Hanafie menekankan agar tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan dan melampaui daya beli masyarakat.

Lonjakan harga semestinya tidak jauh dari perkiraan biasanya. Dikuatirkan adanya spekulan yang mempermainkan harga dan ketersediaan bahan pangan.


"Distributor menaikan harga sewajarnya saja. Jangan ada penimbunan stok bahan pangan. Artinya spekulan-spekulan harus kita antisipasi," tandasnya.


Ia mengakui, ada kenaikan beberapa komoditas pangan dalam pekan ini. Meski kondisinya fluktuatif dan masih terjangkau, tapi yang lebih mencolok yakni daging ayam yang naik hampir R 5 ribu per kilogram.

Termasuk juga cabai dan bawang yang melonjak hingga Rp 60 ribu sekilo, naik sekitar Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu.


"Dengan adanya bencana alam ini, bakal ada yang naik lagi. Kita berharap semuanya segera normal," papar Hanafie.

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved